Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID -Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis menunjuk Kepala Divisi Propam Polri Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim).
Dikutip dari Kompas, hal itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/3229/XII/KEP./2019 tertanggal 6 Desember 2019.
Surat telegram itu ditandatangani oleh Asisten Kepala Polri bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Eko Indra Heri.
Baca Juga: Baru Sebulan Sandang Gelar Kapolri, Idham Aziz Kini Terancam Dicopot Jokowi, Ini Alasannya
Telegram itu dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono
Argo mengatakan, mutasi tersebut dalam rangka penyegaran organisasi.
"Sebagai penyegaran dalam organisasi," ungkap Argo ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (6/12/2019).
Sebagai informasi, jabatan Kabareskrim telah kosong sejak ditinggalkan Idham Azis.
Namun, hingga lebih dari sebulan sejak dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019, Idham tak kunjung menunjuk penggantinya.
Nama Listyo sebelumnya memang telah santer dibicarakan sebagai kandidat Kabareskrim.
Selain nama Listyo, santer pula nama Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono.
Melansir dari Warta Kota, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane sempat membocorkan rahasia tentang Kabareskrim pengganti Idham yang naik menjadi Kapolri.
Menurut Neta, jika sudah memilih Kadiv Propam Irjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kabareskrim, ia berharap Kapolri segera mengeluarkan penetapan resmi atau TR-nya.
Sehingga kata Neta S Pane, tidak terjadi kebingungan di internal Polri.
"IPW melihat, saat ini terjadi kebingungan di internal Polri, karena sudah 20 hari posisi Kabareskrim dibiarkan kosong."
"Sementara kalangan internal Polri mendapat informasi bahwa Presiden Jokowi dan Kapolri Idham Azis sepakat memilih Sigit sebagai Kabareskrim."
Neta mengungkap informasi yang diperoleh IPW, ada dua ganjalan yang membuat TR Kabareskrim untuk Listyo belum juga dikeluarkan.
Dua ganjalan itu adalah faktor agama, dan karena dianggap masih terlalu muda, yakni lulusan Akpol 1991.
"Padahal selama ini sudah beberapa kali Kabareskrim dijabat oleh perwira non Muslim, dan yang bersangkutan tidak masalah dalam menjalankan tugas-tugas profesionalnya."
"Begitu juga faktor usia dan faktor angkatan Akpol yang dianggap masih terlalu muda, selama ini juga tidak masalah," tutur Neta.
Ia mencontohkan Dai Bachtiar dan Tito Karnavian saat diangkat sebagai Kapolri juga dianggap masih terlalu muda.
"Tapi keduanya tetap bisa bekerja profesional. Jadi, tidak ada masalah jika Jokowi dan Idham sudah memilih Sigit menjadi Kabareskrim, segera saja keluarkan TR-nya."
Siapa Listyo Sigit Prabowo?
Irjen Listyo Sigit Prabowo adalah mantan ajudan Presiden Jokowi.
Ia pernah memperoleh penolakan ulama saat dimutasi menjadi Kapolda Banten setelah menjadi ajudan presiden.
Saat itu penyebabnya karena Listyo beragama Kisten.
Saat itu Ulama dan MUI se-Banten terang-terang menyatakan penolakan Listyo sebagai Kapolda Banten.
Bahkan sejumlah ulama Banten mendatangi Mabes Polri, meminta Kapolri agar Kapolda Banten tidak dijabat oleh non muslim, mengingat mayoritas warga Banten adalah muslim.
Namun, Polri dan Listyo tak mundur. Ia bahkan mendatangi para ulama menyampaikan tugasnya.
Selama 2 tahun menjadi Kapolda Banten 2016-2018, Listyo yang saat itu menjadi Brigjen relatif sukses menjalankan tugasnya.
Terbukti kemudian Listyo memperoleh promosi menjadi Kadiv Propam Polri
Mutasi ini berdasarkan Telegram Rahasia Kapolri Nomor KEP/1184/VIII/ tertanggal 13 Agustus 2018.
Listyo menggantikan Irjen Martuani Sormin yang digeser menjadi Kapolda Papua.
Sekarang memang tak muncul penolakan terang-terangan Listyo untuk mengisi posisi Kabareskrim.
Namun, usulan agar Kabareskrim dengan ulama cenderung mengarah pada pengulangan ketidak setujuan pada agama tertentu.
Bedanya lagi, sekarang juga muncul dukungan terhadap Listyo untuk menjadi Kabareskrim.
Alasannya jabatan itu jabatan karier yang tak perlu direcoki dengan perbedaan agama.
(*)