Find Us On Social Media :

Mayat-mayat Dibiarkan Tergelatak di Pinggir Jalan, Inilah Gambaran Mengerikan Operasi Punumpasan Kejahatan di Zaman Orde Baru, Berani Lari Langsung Tembak Mati

Foto Ilustrasi (mayat)

Kinerja OPK yang dilaksanakan di Yogyakarta ternyata mendapat perhatian khusus dari Kepala Intelijen RI LB Moerdani dan dikomentari sebagai 'kerja bagus dan lanjutkan!'.

Cara penanganan gali dengan cara OPK pun diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia dan korban 'petrus' pun bertumbangan di mana-mana.

Yang pasti OPK memang terbukti efektif menumpas para gali dan sebenarnya juga mendapat dukungan dari masyrakat luas.

Hingga kini masyarakat kadang masih mengharapkan munculnya 'petrus' untuk menangani aksi kejahatan yang makin marak dan brutal.

Baca Juga: Benih Cinta Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh Supriyanti Muncul Saat KKN, Siapa Sangka, Keduanya Sama-sama Jatuh Hati pada Pandangan Pertama

Terkait OPK yang sukses di era Orde Baru, Presiden Soeharto dalam buku otobiografinya bertajuk Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya, 'petrus' ditujukan untuk menimbulkan efek jera kepada para penjahat.

"Ya, harus dengan kekerasan. Tetapi kekerasan itu itu bukan lantas dengan tembakan, begitu saja. Bukan! Tetapi yang melawan, ya, mau tidak mau harus ditembak," ujarnya dalam buku yang terbit pada 1989 itu.

(Sumber : Benny Moerdani Yang Belum Terungkap, Tempo, PT Gramedia 2015).

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Ketika Para Begal Bertumbangan Oleh Penembak Misterius di Zaman Pak Harto"

(*)