Masih Berusia 11 Tahun, Gadis Kecil Ini Sudah Melakukan Pembunuhan Keji Terhadap Para Balita di Lingkungannya, Polisi Sampai Melabelinya Sebagai Bocah Berbahaya

Kamis, 12 Desember 2019 | 07:13
http://allthatsinteresting.com

Berusia 10 Tahun, Inilah Pembunuh Berantai Paling Sadis Tahun 1968

GridHot.ID -Negara Inggris pernah dikagetkan dengan penemuan mayat anak laki-laki bernama Martin Brown, pada tahun 1968

Balita yang baru berusia empat tahun itu ditemukan tak bernyawa di sebuah rumah kosong dengan darah dan air liur yang menetes di pipinya.

Karena tak ada tanda-tanda kekerasan, polisi meyakini jika kematian Martin hanya karena kecelakaan yang tak disengaja.

Namun, beberapa minggu kemudian, polisi kembali dikagetkan dengan kematian Brian Howe yang baru berusia tiga tahun.

Baca Juga: Mata Hari, Wanita Berdarah Jawa Agen Mata-mata Prancis dan Jerman, Mati Tragis Dihadapan Regu Tembak Usai Divonis Pengadilan Militer

Brian ditemukan tewas di tempat dimana anak-anak biasa bermain.

Brian ditemukan dengan berbagai luka aneh.

Ada bekas tusukan di pahanya, alat kelaminnya sebagian dimutilasi, dan rambutnya dipotong.

Beberapa hari setelah penemuan mayatnya, polisi baru menyedari jika di perutnya terukir huruf "M" yang dibuat menggunakan benda tajam seperti gunting atau silet.

Baca Juga: Meregang Nyawa di Tangan Dokternya Sendiri, Balita Ini Ternyata Diberi Dosis Obat 7 Kali Lipat Lebih Tinggi, Benarkah Karena Kelalaian?

Warga pun panik melihat kematian dua anak dalam selang waktu tak terlalu lama.

Polisi pun mulai curiga dengan anak-anak di sekitar daerah tersebut.

Mereka mulai mengawasi perilaku anak-anak di sana.

Saat mengawasi, polisi curiga dengan gerak-gerik dua anak perempuan yang selalu terlihat aneh saat bermain bersama anak-anak lain.

Baca Juga: Dulu Heboh Kabar Dirinya Pelet Laki-laki Beristri Demi Harta, Begini Kehidupan Cut Memey Sekarang, Tampak Lebih Bahagia Usai Menikah dengan Bule Kanada

Akhirya polisi mencoba mengintrogasi anak-anak yang sering bermain di taman itu.

Batapa terkejutnya polisi saat mengintrogasi dua anak yang mereka curigai.

Norma Bell yang baru berusia 13 tahun terlihat semangat saat ditanyai tentang pembunuhan tersebut.

Bahkan, selama interogasi, Norma selalu tersenyum seolah pembunuhan ini adalah lelucon dan hal yang menyenangkan.

Baca Juga: Percaya Diri Tampil dengan Balutan Hijab Bergaya, Mulan Jameela Justru Panen Kritikan Warganet: Kaya Pakai Baskom

Tak hanya Norma, polisi juga menginterogasi Mary Bell, yang berusia 11 tahun.

Berbeda dengan Norma, Mary lebih tertutup dan menghindar saat ditanya.

Anehnya saat ditanya tentang pembunuhan, Mary mengaku melihat Brian bersama seorang anak laki-laki sebelum kematiannya.

Namun setelah diselidiki anak laki-laki yang dimaksud Mary ternyata sedang berada di bandara saat pembunuhan terjadi.

Baca Juga: Pernah Didepak dari Resimen Pasukan Komando AD, Benny Moerandi Bikin Semua Orang Terkejut dengan Aksinya, Banting Lambang Kehormatan Kopassus di Hadapan Para Perwira Tinggi

Selain itu Mary juga menyebutkan ia melihat gunting sebelum kematian Brian.

Padahal gunting adalah barang bukti rahasia dalam kematian Brian.

Seorang polisi bahkan melihat Mary yang bahagia menyaksikan peti Brian di bawa dari rumahnya.

Mary terlihat tertawa dan menggosok kedua tangannya.

Anehnya lagi, Mary malah menuduh Norma melakukan pembunuhan ini.

Baca Juga: Dianggap Sebagai Kareena Kapoor Versi Indonesia, Inilah Potret Tania Nadira, Mantan Istri Tommy Kurniawan yang Selalu Mencuri Perhatian Publik Berkat Dandanannya

Norma yang kaget akhirnya menceritakan yang sebenarnya.

Ternyata Norma ada saat Mary Membunuh Brian.

Dan dengan bantuan Norma akhirnya polisi berhasil menangkap Mary.

Saat persidangan, Mary mengaku membunuh karena semata-mata untuk kesenangannya.

Baca Juga: Cantik dan Menawan, Inilah Deretan Potret Masa Muda Aminah Cendrakasih, Pemeran Mak Nyak di Serial Si Doel Anak Sekolahan

Mendengar pengakuan Mary, hakim menyatakan bahwa dia adalah orang yang berbahaya dan merupakan ancaman serius bagi anak-anak lain.

Mary pun dijatuhi hukuman 12 tahun penjara.

Mary bebas pada tahun 1980, saat usianya 23 tahun.

Dia dibebaskan dengan syarat diawasi segala tingkah lakunya di masyarakat.

Baca Juga: Diklaim Lebih Hebat dari Milik Amerika, Rudal S-400 Bikinan Rusia Berhasil Buat Negara Paman Sam Kelimpungan, Sampai Tebar Ancaman Pada Negara Lain yang Berniat Membelinya

Selain itu, Mary diberi identitas baru untuk memberinya kesempatan hidup baru dan melindunginya dari perhatian media.

Dia terpaksa pindah beberapa kali untuk menghindari hantaman dan pencarian media.

Sampai akhirnya pada tahun 1984, dia dan keluarganya ditemukan oleh awak media.

Semua orang mengepung rumahnya dan ingin dia dihukum lagi.

Namun, ternyata ia dilindungi oleh pemerintah karena masa tahanannya telah berakhir dan ia memiliki hak untuk hidup terlepas dari masa lalunya yang kelam.

Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul "Berusia 10 Tahun, Inilah Pembunuh Berantai Paling Sadis Tahun 1968"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber NOVA