Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID- SosokRocky Gerung memang kerap mencuri perhatian publik.
Rocky Gerung menjadi sosok yang cukup mengundang kontroversilewat komentar-komentarnya.
Tutur katapria kelahiran Manado, 20 Januari 1959 ini kerap membuat panas telinga pihak yang disentil.
Belum lama ini, Rocky turut mengomentari Menteri BUMN Erick Thohir yang memecat Ari Askhara dari jabatannya.
Mengenai pemecatan Direktur Utama Garuda Ari Askhara, Rocky menyebut Erick Thohir pencitraan semata.
Dilansir dari tayangan Facebook program Mata Najwa, Rabu (11/12/2019), Rocky mulanya membahas politisi bekas.
"Tapi saya bisa bayangin bahwa yang berharga sekarang itu barang bekas gitu?"
"Kalau politisi bekas enggak berharga karena enggak bisa diselundupkan gitu dan enggak bisa dirakit ulang dan mungkin itu kelucuan hari ini soal," ungkap Rocky.
Lantas, Rocky Gerung menilai bahwa kasus Garuda Indonesia sama sekali tidak lucu.
"Apa yang lucu di kasus Garuda kemarin itu?," ungkapnya.
Menurut Rocky, kasus Garuda Indonesia itu tidak mengagetkan.
"Iya hal yang enggak mengagetkan karena orang bisa prediksikan bahwa besok akan ada mungkin ada alat face lip karena ada yang mau operasi wajah dapat inspirasi dari situ," jelasnya.
Mendengar itu, Najwa Shihab sebagai presenter langsung bertanya lebih blak-blakan bagaimana komentar Rocky soal pemecatan Ari Askhara.
"Tapi tindakan BUMN langsung memecat?," tanya Najwa Shihab.
Rocky menilai bahwa Erick hanya pencitraan dalam menghadapi kasus skandal Harley di dalam Garuda.
"Enggak itu cuma cari panggung saja," jawab Rocky.
Menurutnya, jaman sekarang banyak orang ingin dikenal.
"Ya kan ini zaman orang cari kamera sebetulnya," lanjutnya.
Tak hanya menyinggung Erick, Rocky juga turut menyentil soal peran sejumlah menteri dalam pentas Hari Anti Korupsi Sedunia, termasuk Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim.
"Jadi Nadiem dikasih kamera lagi pake OSIS terus Pak Erick sehari sebelumnya mungkin kurang puas jadi tukang bakso sekarang jadi tukang pecat," kata dia.
Dikutip dari Kompas, Erick Thohir mengumumkan pencopotan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara.
Hal itu dilakukan karena Ari Askhara terlibat dalam penyelundupan motor Harley Davidson dan juga sepeda Brompton.
Dalam konferensi yang dilakukan bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan pihak terkait, Erick menyatakan pihaknya merasa sedih dengan kasus ini.
"Ini yang sungguh menyedihkan, ini proses secara menyeluruh di dalam sebuah BUMN, bukan individu, menyeluruh."
"Ini yang tentu ibu (Menkeu) pasti sangat sedih dan saya sangat sedih, ketika kita ingin mengangkat citra BUMN."
"Membangun kinerja BUMN, ketika oknum-oknumnya tidak siap, inilah yang terjadi," ucap Erick dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV, Kamis (5/12/2019).
Ari Askhara disebut membeli Harley Davidson klasik tipe Shovelhead pada April 2019 lalu.
Proses transaksi dilakukan dengan menggunakan rekening pribadi dari Finance Manager Garuda Indonesia di Amsterdam, Belanda.
Kasus ini pun akan ditangani oleh Kementerian Keuangan dan juga Dirjen Bea Cukai karena menyangkut dengan kerugian negara.
Erick mengungkapkan, pihaknya akan melihat lagi lebih dalam siapa saja oknum lain yang tersangkut dalam penyelundupan.
"Kita proses secara tuntas apalagi ada kerugian negara, tidak hanya perdata juga pidana," katanya seperti dikutip dari Kompas.
Tak hanya Ari Askhara, empat direksi lainnya pun ikut terseret dalam pusaran kasus itu.
Empat direksi lainnya yaitu Direktur Operasi Bambang Adi Surya, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto dan Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar.
(*)