Terciduk Bawa Narkoba, Jazilah Justru Berkilah, Bikin Petugas Geregetan Karena Alasannya

Senin, 16 Desember 2019 | 10:42
kabarjawatimur.com

Foto Ibu-ibu yang tertangkap tangan menggunakan sabu-sabu poket

Gridhot.ID -Kasus penggunaan narkoba ternyata masih banyak terjadi.

Tidak hanya digunakan oleh anak muda, ternyata pengguna di kalangan ibu-ibu juga masih sering ditemukan.

Seperti kasus yang terjadi di Surabaya, tahun 2018 lalu.

Baca Juga: Pura-pura Kaget Lihat Kekasihnya Tewas Saat Datang ke TKP, Pria Ini Malah Digelandang ke Kator Polisi, Kedoknya Sebagai Pembunuh Keji Langsung Terbongkar

Dilansir dari Nakita.id, kasus ini dilakukan oleh Jazilah, perempuan paruh baya warga Tambak Rejo Waru, Sidoarjo.

Dia tertangkap tangan membawa satu poket sabu-sabu.

Jazilah (36) ditangkap anggota Unit Reskrim Polsek Dukuh Pakis setelah transaksi sabu-sabu di area pasar Jarak, Jl Putat Jaya Gang IV-B Surabaya.

Baca Juga: Terlanjur Gusur dan Buat Rusuh Warga, Kontraktor Pembangunan Rumah Deret Tamansari Ternyata Masuk Daftar Hitam, Sebelumnya Juga Pernah Tercatat Gagal Jalankan Proyek Bernilai Rp 54 Miliar

Melansir dari Tribunnews.com, Kanit Reskrim Dukuh Pakis, Iptu Sujatmiko menjelaskan tersangka terbukti membawa satu poket sabu seberat 0,27 gram saat diciduk.

Ia adalah salah satu pengguna narkoba aktif yang sering melakukan transaksi di Surabaya.

Ketika tersangka menjalani tes urine, hasilnya positif memakai narkoba.

Berdasarkan keterangan Sujatmiko, Jazilah membeli sabu-sabu tersebut dari teman laki-lakinya yang dikenal melalui sambungan telepon.

Baca Juga: Tetap Asik Nyanyi Lagu Dangdut Sambil Goyang, 2 Siswi SMA Ini Sama Sekali Tak Pedulikan Temannya yang Sholat Khusyuk di Ruang Karaoke, Tingkahnya Bikin Geram Netizen

Biasanya Jazilah memakai barang terlarang tersebut di kediamannya dan diketahui ia sudah ketagihan memakai narkoba.

Awal mula Jazilah ketagihan memakai narkoba ketika ia mencobanya bersama teman-teman.

Alasan Jazilan memakai narkoba pun sangat konyol dan membuat geregetan.

Baca Juga: PNS Asyik Nonton Sambil Tersenyum-senyum, Belasan Pegawai Honorer Kelurahan Jelambar Rela Nyemplung Got Kotor, Semua Demi Syarat Agar Kontrak Kerja 2020 Diperpanjang

Ia mengaku dengan mengakai narkoba bisa menambah staminanya.

"Alasannya tersangka memakai sabu-sabu sebagai penambah stamina," ujar Sujatmiko.

Kasus penyalahgunaan narkotika masih sering terjadi di Indonesia.

Setiap kali pengguna narkoba tertangkap tangan biasanya akan berdalih barang terlarang tersebut sebagai penambah stamina.

Baca Juga: Akhiri Rasa Depresinya Selama 8 Tahun Usai Ditinggal Nikah Suaminya, Wanita Ini Nekat Tegak Racun Serangga Bareng Kedua Anaknya, Tulis Pesan Menyeramkan dalam Secarik Sobekan Kertas Sebelum Tewas

Mungkin sejumlah pengguna narkotika lainnya juga merasa stamina lebih bertenaga jika mengonsumsi narkoba.

Tetapi, memilih narkoba jenis apa pun sebagai penambah stamina bukan ide yang terbaik dan merupakan kesalahan yang sangat fatal.

Justru narkoba memberikan dampak buruk yang terjadi jangka panjang yang sering kali tak dipedulikan orang.

Baca Juga: Setahun Lebih Lepas dari Belaian Suami Tercinta, Kini Mulan Jameela Senyum Sumringah Tak Tahan Menanti Kebebasan Ahmad Dhani, Unggah Foto Tangis Bahagiannya di Instagram: Ujian Kenikmatan

Sama halnya dengan menghisap rokok yang memberikan dampak buruk pada kesehatan yang terjadi di kemudian hari.

Umumnya narkoba dibagi menjadi tiga golongan, yaitu stimulan, depresan, dan halusinogen.

Narkoba jenis stimulan memiliki efek merangsang tubuh menjadi lebih bersemangat dan tidak mudah lelah. Contohnya kokain, sabu-sabu, dan ekstasi.

Narkoba jenis depresan merangsang tubuh menjadi lebih tenang dan mengantuk. Seperti morfin dan opium.

Baca Juga: Posisi Bayi dalam Kandungannya Sudah Keluar Setengah Badan, Ibu Ini Tak Dilayani Rumah Sakit Hanya Karena Lupa Bawa KTP, Sang Buah Hati Alami Pendarahan Stadium 4 hingga Akhirnya Meninggal

Narkoba jenis halusinogen memiliki efek mengacaukan persepsi di otak, membuat pemakainya berhalusinasi. Contohnya ganja dan LSD.

Narkoba jenis stimulan sering digunakan orang untuk menambah stamina, tetapi efek tersebut tidak dapat berlangsung lama.

Setelah pemakaian, pengguna narkoba jenis stimulan justru akan merasakan kelelahan yang berlebih.

Baca Juga: Senggol Pemindahan Ibu Kota Jakarta, Netizen Malaysia Tuduh Indonesia Minta ke Google Ubah Nama Borneo Jadi Kalimantan, Alasannya Takut Nama Sabah Hilang dari Map

Narkoba jenis ini juga membuat detak jantung lebih cepat yang berisiko terjadi kerusakan jantung.

Melansir dari livestrong.com, ada 4 masalah yang bisa terjadi jika seseorang memakai narkoba.

Gangguan Otak

Ganja sangat mengganggu kinerja otak.

Ganja juga merusak ingatan jangka pendek dan kemampuan orang untuk membentuk ingatan baru.

Serangan Jantung

Menghirup ganja dapat meningkatkan tekanan darah dan hampir menggandakan detak jantung.

Baca Juga: Kebelet Viral, 2 Kakak Beradik Biduan Dangdut di Mojokerto Ini Nekat Mandi Keramas di Jalan, Aksinya di Atas Motor Justru Berujung Apes

Itu membuat seseorang berisiko serangan jantung atau stroke yang lebih besar.

Selain itu, bisa membuat menghambat aliran darah yang membawa oksigen ke otot dan organ vital, seperti jantung dan otak.

Kurang Motivasi

Sebuah studi oleh para ilmuwan di Imperial College London, University College London (UCL) dan King's College London pada 2006 menemukan tingkat dopamin di otak lebih rendah di antara orang-orang yang merokok ganja.

Baca Juga: Keruk Keuntungan Dari Kelakuan Bejatnya, Pria Ini Jajakan Tubuh Puterinya Pada Teman-temannya yang Main ke Rumah, Paksa Layani 30 Orang Pria yang Dibawa Ayahnya

Dopamin telah dikaitkan dengan tingkat motivasi.

Ini berarti narkoba dapat membuat orang merasa kurang termotivasi untuk mengambil bagian dalam latihan fisik secara teratur.(*)

Artikel ini telah tayang di nakita.grid.id dengan judul Emak- emak Surabaya Ini Ketagihan Narkoba, Ini Alasannya Pakai Sabu-sabu!

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber nakita.grid.id