Menteri Kesehatan Minta Masyarakat Giatkan Kembali Terapi Mak Erot, Sebut Wisata Kesehatan Bisa Tingkatkan Devisa Negara, Hutang BPJS ke Ribuan Rumah Sakit Malah Belum Jelas Kabarnya

Senin, 16 Desember 2019 | 09:42
Tribunnews/Irwan Rismawan

Dipecat IDI, Baru Beberapahari Menjadi Menkes dr Terawan kena semprot wanita di DPR RI

Gridhot.ID - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Keseharan disebut masih berhutang dengan ribuan rumah sakit di Indonesia.

Siapa sangka kalau dampak hutang ini ternyata berimbas juga kepada para pasien rumah sakit.

Salah satunya yang terjadi di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, dimana rumah sakit tersebut kesusahan untuk mendapatkan obat dan alat kesehatan.

Baca Juga: Bunuh dan Siksa Ratusan Gadis Muda, Bangsawan Hungaria Ini Punya Hobi Berendam Pakai Darah Rakyatnya, Jadi Satu dari 6 Ratu Paling Kejam dalam Sejarah Dunia

Sehingga harus meminjam dana terlebih dahulu kepada bank atau terpaksa memulangkan pasien karena perlengkapan yang tidak tersedia.

"Kita direpotkan sekali karena kasus-kasus keterlambatan atau kurang bayar dari BPJS. Kita harus menghadapi vendor. Kita sampai harus menghentikan beberapa pelayanan, pasien harus dipulangkan karena tidak jadi operasi. Tidak ada obat bius," ujar Direktur Utama RSCM, dr Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS.

Lebih lanjut, dr Lies mengungkapkan dilema yang sering ia hadapi.

Baca Juga: Pura-pura Kaget Lihat Kekasihnya Tewas Saat Datang ke TKP, Pria Ini Malah Digelandang ke Kator Polisi, Kedoknya Sebagai Pembunuh Keji Langsung Terbongkar

Di satu sisi ia harus memastikan program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) tetap berjalan, namun di sisi lain ia juga harus mendapatkan obat, alat kesehatan, dan juga bisa membayar karyawan non-PNS.

Meski bunga pinjaman bank dibayarkan oleh pihak BPJS Kesehatan, dr. Lies menyebut pihak RSCM tetap saja merugi.

"Pada waktu itu kami rugi. Jadi yang disepakati oleh BPJS nilainya berapa, ketika BPJS mau bayar dendanya, nominalnya beda. Bank itu 180 juta, sedangkan BPJS 114 juta. Kami rugi 66 juta, kita utang kita rugi," keluhnya.

Baca Juga: Biasa Hidup Foya-foya Hingga Jadikan Pramugari Sebagai Gundiknya, Begini Nasib Ari Askhara Sekarang, Resmi Jadi Pengangguran Usai Didepak Dewan Komisaris Garuda Indonesia

Ia berharap pemerintah dapat memberikan transfusi dana untuk membantu BPJS Kesehatan, supaya bisa memenuhi segala utangnya pada rumah sakit dan juga mengatasi defisit yang dialami.

Sebelumnya diketahui, besar hutang BPJS kepada rumah sakit seluruh Indonesia sangat besar yakni mencapai 6,5 triliun rupiah.

Nah, solusi untuk membayar utang BPJS pada rumah sakit belum ketemu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr Terawan Agus Putranto malah kembali membuat sebuah inovasi baru di bidang kesehatan yang menuai pro-kontra.

Baca Juga: Terlanjur Gusur dan Buat Rusuh Warga, Kontraktor Pembangunan Rumah Deret Tamansari Ternyata Masuk Daftar Hitam, Sebelumnya Juga Pernah Tercatat Gagal Jalankan Proyek Bernilai Rp 54 Miliar

Setelah sempat membuat kontroversi dengan metode cuci otak hingga namanya dicopot oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), kini Dokter Terawan menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membuat wisata kebugaran.

Dokter Terawan pun kembali menggali berbagai teknik pengobatan alternatif yang dipercaya dapat meningkatkan pemasukan negara.

Menariknya, dalam mengembangkan terobosan barunya ini, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto minta rakyat untuk kembali menggiatkan pengobatan tradisional asli Indonesia seperti kerokan atau terapi vitalitas Mak Erot.

Baca Juga: Belum Juga Sampai Setengah Kedalaman, Penyelam Sudah Nyerah, Ternyata Seperti Ini Penampakan Dasar Danau Toba, Pantas Paranormal Sampai Lakukan Ritual Agar Korban Kapal Tenggelam di Temukan

Bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menkes Terawan sebut bakal ada 4 aspek yang jadi daya pikat wisata, yakni wisata medis, wisata kebugaran dan jamu, wisata olahraga mendukung kesehatan dan wisata ilmiah kesehatan.

"Kita lihat peluang besar Industri wisata kesehatan yang belum tergarap di Indonesia dapat dilakukan dengan memperluas penetrasi usahanya dalam mengembangkan potensi wisata kesehatan," kata Dokter Terawan, melansir Tribunnews.

Dokter Terawan mengatakan bahwa pengobatan tradisional seperti terapi pijat kerokan memiliki potensi sebagai devisa negara yang baik.

Baca Juga: Tetap Asik Nyanyi Lagu Dangdut Sambil Goyang, 2 Siswi SMA Ini Sama Sekali Tak Pedulikan Temannya yang Sholat Khusyuk di Ruang Karaoke, Tingkahnya Bikin Geram Netizen

“Kalau yang lain menjual apa seperti terapi bekam dan kita jual kerokan. Jangan menyepelekan kerokan, kalau 100 kamar dengan timnya hanya 20 sampai 25 menit, begitu keluar minum jamu, sudah berapa kan (keuntungannya), tambah pijat lagi," ungkap Menkes Terawan, pada Selasa (19/11/2019).

Tak hanya kerokan, pengobatan tradisional asli Indonesia lainnya yang unik dan nyeleneh pun akan kembali dikembangkan.

Dokter Terawan bahkan minta anak buahnya untuk sering-sering membuat kongres internasional yang membahas khasiat pengobatan tradisional seperti teknik budidaya purwaceng sebagai viagra asli Indonesia atau terapi Mak Erot.

Baca Juga: PNS Asyik Nonton Sambil Tersenyum-senyum, Belasan Pegawai Honorer Kelurahan Jelambar Rela Nyemplung Got Kotor, Semua Demi Syarat Agar Kontrak Kerja 2020 Diperpanjang

"Rajin-rajinlah membuat kongres-kongres internasional, kemudian itu banyak contohnya itu mau Tongkat Ali, mau Purwaceng, mau Mak Erot. Pakai teknik-teknik yang lain, yang segar, yang gampang, yang memudahkan orang asing mau datang ke Indonesia," ucap Dokter Terawan.

Artikel ini telah tayang di Gridhealth dengan judul Kaleidoskop Kesehatan 2019: Banyak Pasien Dipulangkan Akibat Tunggakan BPJS, Menteri Terawan Malah Tawarkan Pengobatan Ala Mak Erot.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Gridhealth.id