Gridhot.ID - Penyanyi Peter Burns telah meninggal dunia pada Oktober 2016 lalu.
Pentolan band era 1980-an asal Inggris, Dead or Live itu meninggal di usia 57 tahun.
Kematian Celebrity Big Brother itu terjadi beberapa hari sebelum album kompilasinya, Sophisticated Boom Box MMXVI rilis.
Dikutip dari Wartakota, diyakini kematian Pete berhubungan erat dengan 300 kali operasi plastik yang dilakukannya.
Dari keterangan manajernya, Pete tewas lantaran serangan jantung.
Jauh sebelum ajal menjemput, Pete sempat mengaku dirinya sudah melakukan operasi plastik sebanyak 300 kali sepanjang hidupnya.
Pete mengatakan dirinya tidak akan berhenti melakukan operasi plastik sebelum fisiknya sempurna.
Ia berharap dengan fisiknya yang bakal sempurna dapat mengkibuli tuhan.
"Jumlah operasi yang sudah saya lakukan mungkin 300. Saya berharap ketika 80 tahun dan ke surga, Tuhan tidak mengenali saya," ujarnya.
Obsesi Pete untuk lakukan oplas sudah ada sejak 20 tahun sebelum ia meninggal.
Saat itu, ada masalah dengan hidungnya sehingga memutuskan untuk operasi plastik.
Tapi sialnya sesudah operasi plastik ia malah mendapati hidungnya berdarah-darah karena ada sesuatu yang tak beres.
Pete kembali menjalani operasi plastik untuk memperbaiki hidungnya, tapi malah kerusakan semakin parah menyebar ke seluruh wajahnya.
Sepintas wajah Pete seperti terlihat cemberut karena kerusakan akibat operasi plastiknya.
Pete lantas mengonsumsi obat-obatan untuk memperingan sakitnya.
Tapi efek samping dari obat-obatan yang ia konsumsi menyebabkan pembekuan darah di tubuh Pete meningkat.
Jantung dan paru-parunya juga mengalami kerusakan akibat operasi plastik ratusan kali tersebut.
Bahkan Pete sempat tak bisa bernafas.
Meski sempat pulih tapi kesehatan Pete semakin memburuk.
Penderitaannya bertambah ketika giginya membusuk yang membuatnya semakin depresi.
Hingga akhirnya ajal itu tiba, Pete terkena serangan jantung dan jiwanya tak tertolong.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul: "Kisah Peter Burns yang Meninggal Gegara 300 Kali Jalani Operasi Plastik untuk Kibuli Tuhan."
(*)