Find Us On Social Media :

Lantaran Tradisi, Laki-laki dan Perempuan di Dua Desa Ini Tidak Boleh Saling Mencintai, Jika Melanggar Akan Ada Musibah yang Terjadi

Tradisi Asrah Batin

Dalam tradisi yang digelar setiap dua tahun sekali ini, Kepala Desa Karanglangu dan perangkat Desa Karanglangu dijemput oleh pihak Desa Ngombak menggunakan rakit yang dihias sedemikian rupa. 

Adapun warga Desa Karanglangu, baik tua maupun muda, menyeberangi sungai dengan berjalan kaki secara hati-hati dengan dibantu pengawalan warga Desa Ngomba

Baca Juga: Hanya Bisa Tercengang, Pria Ini Temukan Bongkahan Emas Seberat 87 Gram, Para Ahli Menilai Harganya Bisa Mencapai Satu Miliar Rupiah

Seperti yang dilansir dari Kompas.com, tradisi Asrah Batin erat hubungannya dengan kepercayaan warga tentang sosok Kedhana dan Kedhini, yaitu Raden Sutejo dan Roro Musiah, yang diyakini sebagai leluhur pendiri Desa Karanglangu dan Desa Ngombak.

Menurut mitologi, Kedhana dan Kedhini adalah saudara kandung. Mereka terpisah sewaktu keduanya masih kecil.

Keduanya berkelana secara terpisah melewati hutan dan sungai, hingga akhirnya Kedhana berhenti dan menetap di suatu desa yang diberi nama dengan Desa Karanglangu.

Baca Juga: Selalu Merasa Superior, Pasukan Militer Israel Tiba-tiba Menjadi Ketakutan Saat Hadapi Serangan Sniper Hamas, Ternyata Ini Alasannya