Find Us On Social Media :

Mampu Panjat Tebing Terjal yang Curam Secara Senyap Meski Membawa Alat Tempur, Anggota Kopassus Miliki Keahlian Bak Manusia Super, Evakuasi Korban Gempa di Gunung Rinjani Jadi Bukti

Pasukan yang berlatih mendaki

Membiasakan mendaki tebing sambil membawa perlengkapan perang sangat penting.

Pasalnya dalam operasi tempur yang sesungguhnya melalui teknik dakibu, pasukan Kopassus yang sedang menyerbu posisi musuh secara senyap juga harus bisa membawa senjata berat.

Selain mereka juga harus membawa logistik tempur dengan menggunakan ‘alat transportasi’ berupa tali temali untuk panjat tebing.

Baca Juga: Sebelum Memutusakan Berhijab, Artis Cantik Ini Nyatanya Pernah Jadi Pemain Film Panas, Berikut Transformasinya dari Masa ke Masa

Rekan yang mendapat luka dalam pertempuran atau gugur saat melaksanakan teknik tempur dakibu juga harus bisa diatasi oleh tim medis.

Para tim medis itu sambil bergelantungan atau merayap menggunakan tali harus bisa membawa korban atau rekan yang terluka dan kemudian dievakuasi ke tempat yang aman.

Pasukan dakibu ketika sedang bertempur memang memiliki kesulitan yang tinggi karena berada pada posisi yang tidak menguntungkan.

Baca Juga: Nyaris Tak Bisa Bergerak hingga Harus Duduk di Kursi Roda, Penyanyi Tenar Ini Akhirnya Digugat Cerai Istrinya, Nafkah yang Tersendat Jadi Alasan

Oleh karena itu teknik tempur dakibu sebenarnya merupakan serbuan senyap dan sebisa mungkin musuh musuh tidak mengetahui ketika pasukan dakibu sedang merayap di tebing.

Pasalnya jika mereka sampai ketahuan musuh bisa menjadi sasaran tembak yang mudah diincar sekaligus serangan itu, jika datang dari atas juga akan sulit dibalas.

Dalam latihannya, selain harus mahir mendaki tebing-tebing curam, pasukan dakibu Kopassus juga harus bisa memanjat tebing licin di balik air terjun yang sedang mengalir deras sambil bertempur.

Baca Juga: Berburu Hingga Menyiksa Harimau, Inilah Sederet Kelakuan 'Sadis' Raja-raja Mataram Disela-sela Meminta Berkah Kepada Penguasa Laut Selatan