GridHot.ID - Beberapa waktu lalu, kabar mengenai pengeroyokan seorang anggota TNI, Prada Abdul Mujib, begitu luas dibicarakan.
Dilansir dari Surya.co.id, peristiwa pengeroyokan berlangsung di Jl Ahmad Yani, Kota Kediri, Sabtu (21/12/2019) malam.
Saat itu, korban bermaksud untuk melerai keributan antara pengendara motor dengan rombongan massa, yang diduga dari perguruan silat.
Namun nahas, korban malah ikut dikeroyok oleh massa.
Akibatnya pengeroyokan itu, korban mengalami luka di bagian kepala sebelah kanan.
Mengutip unggahan Instagram @infokomando, Sabtu (28/12/2019), tiga pelaku pengeroyokan terhadap Prada Abdul Mujib akhirnya berhasil diamankan.
Mereka kemudian didudukkan dalam sebuah ruangan dengan kondisi bertelanjang dada.
Salah seorang pelaku yang tidak diketahui identitasnya kemudian mengucapkan permohonan maaf atas perbuatannya tersebut.
"Saya selaku pribadi dan Persatuan Setia Hati Teratai (PSHT) meminta maaf kepada TNI Angkatan Darat (AD) dan Yonif Mekanis 521/DY, khususnya atas perbuatan yang saya lakukan, yaitu melakukan pemukulan terhadap anggota Yonif Mekanis 521/DY," ujar pelaku tersebut.
"Saya mengaku salah dan sangat menyesal atas perbuatan saya tersebut serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi," sambungnya.
Diketahui dari keterangan unggahan di Instagram @infokomando, ketiga pelaku pengeroyokan merupakan anggota perguruan silat Persatuan Setia Hati Teratai (PSHT).
Ketiganya melakukan pengeroyokan usai pulang dari menonton konser dangdut di Taman Tirtoyoso, Kediri.
"Inilah pengakuan dari 3 oknum PSHT Kediri yang mengeroyok Prada M. Abdul anggota Yonif Mekanis 521/DY Kediri saat mencoba melerai pertikaian yang ada didepan markasnya, Sabtu (28/12/2019)
Pengeroyokan tersebut terjadi pada Sabtu (21/12/2019) malam hari sekitar Pkl. 22.15 WIB saat ratusan massa PSHT pulang dari menyaksikan konser dangdut di Taman Tirtoyoso Kediri.
Saat melintas tidak jauh dari markas Yonif Mekanis 521/DY mereka terlibat pertikaian. Saat itulah Prada M. Abdul datang untuk menegur dan melerai perkelahian tersebut.
Namun naas, Prada M. Abdul akhirnya ikut dikeroyok oleh massa PSHT. Kepalanya luka akibat pukulan helm pelaku dan sempat menjalani perawatan medis.
Persoalan ini akhirnya dapat diselesaikan setelah dimediasi oleh sejumlah tokoh PSHT dan bersedia membantu untuk mencari pelaku pengeroyokan," tulisnya dalam kolom keterangan.
(*)