Negaranya Kebanyakan Hutang, Perdana Menteri Malaysia Pusing Cari Cara Melunasinya, Total Bunganya Saja Bisa Buat Negeri Jiran Bangkrut Seketika

Sabtu, 28 Desember 2019 | 20:42
via Grid.ID

Mahathir Mohamad

Gridhot.ID - Krisis Moneter pada tahun 2018 ternyata menyerang tiga negara besar.

Selain Turki dan Venezuela, ternyata negara tetangga Indonesia juga harus bersiap hadapi krisis.

Malaysia sedang mengalami krisis akibat kelakuan korupsi pejabat di pemerintahan sebelumnya.

Baca Juga: Berjas Putih Ucapkan Terimakasih, Menhan Prabowo Subianto Apresiasi Kerja Keras Tentara Filipina Bebaskan 2 Sandera, Atas Nama Rakyat Indonesia Sampaikan Belasungkawa

Malaysia, sebenarnya mereka sama sekali tidak ada sanksi ekonomi layaknya Turki dan Venezuela yang menyebabkan negara kolaps.

Akan tetapi Malaysia terancam bangkrut karena utang negara yang berhilir pada kasus mega korupsi mantan Perdana Menterinya (PM) Najib Razak beserta istri.

Yang pusing tentunya pemerintahan selanjutnya suksesi dari Najib ke tangan PM tertua dunia, Mahathir Mohamad.

Baca Juga: Segera Menghirup Udara Bebas, Ahmad Dhani Ternyata Ingin Habiskan Malam Pergantian Tahun di Kediaman Prabowo Subianto, Seorang Rekan Singgung Soal Pesan Khusus Sang Musisi untuk Khalayak, Apa Itu?

Seperti dikutip dari Kompas.com dan Channel News Asia, Sabtu (18/8) Mahathir bakal berusaha merealisasikan janji kampanyenya yang lalu meski sadar Malaysia sedang diancam kebangkrutan.

Janji kampanye PM berusia 93 tahun tersebut ialah membenahi dan membersihkan antek-antek korup rezim sebelumnya di seluruh departemen negara Malaysia.

Lantas Mahathir juga akan berusaha agar utang Malaysia dapat dilunasi.

Baca Juga: Minta Mundur dari Pendidikan Militer, 3 Pemuda Papua Akui Tak Senang Pakai Seragam Loreng, Begini Penjelasan TNI

Tapi kenyataan tak seindah bualan belaka, Mahathir malah mengakui jika Malaysia sekarang tak punya cukup uang untuk membayar bunga utang, apalagi melunasinya.

"Membayar bunganya saja sudah membuat kami bangkrut. Apalagi jika harus mengembalikan utang utama," kata Mahathir.

Mahathir secara langsung menyalahkan pemerintahan sebelumnya yang membuat kekeliruan besar sehingga negara berada di ambang kebangkrutan.

Baca Juga: Anteng Sembunyi di Tubuh Polri, 2 Anggota Penyerang Novel Baswedan Rupanya Berpangkat Brigadir, Pantas Kapolri Idham Aziz Sampai Kalang Kabut Hingga Minta Bantuan Australia Agar Kasusnya Dikebut

Tapi Mahathir lebih memilih bertindak daripada menyalahkan terus menerus rezim korup Najib Razak, karena jika membicarakan korupsi pemerintahan terdahulu bisa menghabiskan waktu berhari-hari.

"Karena itu, kami bakal fokus merealisasikan janji yang kami buat saat kampanye," tambahnya.

Hingga saat ini janji kampanye dari Mahathir baru tiga yang ditepati.

Baca Juga: Tragedi Maut Bus Sriwijaya Bingungkan Polisi, Alat Tercanggih Milik Petugas Sampai Tak Biasa Deteksi Penyebab Kecelakaan Tersebut, Analisa Sementara Hanya dari Korban Selamat

Yakni memulihkan pajak penjualan dan barang (GST), memberikan ampunan bagi Anwar Ibrahim dan membuka kasus mega korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) bentukan Najib Razak.

Kemudian, pemerintahan Mahathir berusaha merampungkan isu-isu horizontal yang dialami komunitas India di Malaysia.

"Melalui berbagai terobosan yang dilakukan, kami ingin masyarakat melihat apa saja yang sudah kami capai sejak 9 Mei lalu," tegasnya.

Baca Juga: Lebih dari 2 Tahun untuk Ungkap Kasus Novel Baswedan, Polisi Baru Bisa Temukan Pelaku Setelah Periksa 73 Saksi, Brigdjen Argo Yuwono Ungkap Pemeriksaan Masih Belum Berakhir

Mahathir juga mengakui jajaran kabinetnya ada beberapa Menteri yang tak mempunyai pengalaman mengelola sektor yang berwenang mengurus hajat hidup orang banyak.

"Setiap orang pastinya tak luput dari kesalahan. Namun, kami tidak akan terlalu reaktif jika ada yang mengkritik," pungkas Mahathir.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Malaysia Calon Negara Bangkrut, PM Mahathir : Membayar Bunganya Saja Sudah Membuat Kami Bangkrut!

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber grid.id