Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Pergerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) masih terus menghantui masyarakat Papua.
Teror trus berlangsung di beberapa distrik di Papua.
Personil keamanan gabungan TNI dan Polri pun terus bergerak menumpas pemberontakan yang dilakukan OPM.
Namun demikian, seaka tak ada takutnya OPM masih terus melawan.
Belakangan ini dikabarkan dari laman Facebook TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat), OPM di bawah pimpinan Undius Kogoya kembali berulah.
Dikabarkan mereka berhasil merampas tiga buah Bazooka dan tiga buah senjata berat berjenis Minimi Rabu (25/12/2019).
TPNPB pun tak segan segan menyiarkannya melalui siaran pers MANAJEMEN KOMNAS TPNPB OPM.
Dilansir Gridhot.ID dari Siaran Pers TPNPB, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) melakukan serangan terhadap kamp anggota Pasukan Keamanan Indonesia pada jam 3.00 WIT.
Dalam siaran ini juga disebutkan oleh Layanan Intelegen Papua (PIS) bahwa Pasukan Keamanan Indonesia telah mengevakuasi 6 mayat anggota Militer Indonesia yang telah ditembak oleh pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua (TPNPB-OPM) pada hari Sabtu 21 Desember 2019.
Staf Khusus Pelaporan Bagian Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat mengatakan bahwa Anggota Militer Enam Indonesia yang telah ditembak oleh anak buah Undius Kogoya.
Pada kesempatan ini, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat berhasil menyita 3 warna putih Bazooka, 3 senjata berat yaitu senjata jenis Mechine, 3 kotak peluru, 1 dompet berisi ATM, Kartu Anggota, bernilai uang sekitar Rp 700 ribu, Kartu Identitas (KTP) , dan kartu lainnya.
Hal ini telah dilaporkan langsung oleh Staf Komandan Komando Operasi Regional Pertahanan VIII dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), yaitu Undius Kogoya.
Sementara itu juga dikabarkan Pasukan gabungan TNI-POlri juga terlibat baku tembak dengan TPNPB di Markas Kemabu, Intan Jaya.
Mereka menyatakan bahwa mereka siap untuk berperang melawan Pasukan Keamanan Indonesia, meskipun pasukan keamanan Indonesia memiliki peralatan perang yang canggih dan jumlah personel yang lebih banyak.
Kepala Komandan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Goliath Tabuni dan Komandan Operasi Umum Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Jenderal Lekagak Telenggen bersama dengan 6 Komandan Daerah Pertahanan siap untuk menyerang TNI-Polri.
Sebelumnya, dua anggota TNI yakni Lettu Reski Sidabutar dan Sertu Rizky tewas dalan insiden kontak senjata di sekitar Sugapa Intan Jaya, Selasa (17/12/2019) lalu.
Organisasi Papua Merdeka mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa itu.
"Pimpinan Militer TPNPB-OPM yaitu Panglima Tinggi Gen. Goliath Tabuni dan Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM Mayjen Lekagak Telenggen mengatakan bertanggungjawab atas peristiwa Penembakan terhadap 8 Anggota TNI di Kabupaten Intan Jaya. Dan laporan ini telah dikirim langsung kepada Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM Oleh staff khusus TPNPB-OPM yang memiliki kewenangan dalam pelaporan perang," ungkap Juru Bicara OPM Sebby Sambon melalui pesan elektroniknya dari Papua Nugini, Jumat (20/12/2019).
Menurutnya, laporan pimpinan TPNPB-OPM adalah rekaman suara audio Mayor Jenderal Lekagak Telengge, dimana dia menjelaskan semua kejadian di Intan Jaya.
"Artinya bahwa TPNPB-OPM lakukan penembakan karena TNI/POLRI telah lakukan penembakan membabi buta di perkampungan masyarakat sipil, dan akibat dari arogansi Militer dan Polisi Indonesia ini maka masyarakat sipil mengungsi ke tempat-tempat aman wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua," terangnya.
Dan dalam laporannya, sambung dia, saat ini suasana Natal, tapi kehadiran Militer dan Polisi Indonesia yang berlebihan, mengacaukan situasi di Kabupaten Intan Jaya, Papua.(*)