Jenazah Serda Miftachur ditutupi dengan sarung dan kain merah putih. Ia akan diterbangkan dari Jayapura ke Demak, Jawa Tengah.
Sementara, Panglima Markas Besar TPNPB-OPM Victoria, Orelek Jikwanak mengaku bertanggung jawab atas tewasnya Serda Miftachur.
Melalui akun Facebook TPNPB, Senin (30/12/2019), Jikwanak mengaku mengerahkan pasukan untuk menghadang pasukan TNI di Bewani, perbatasan Papua Nugini dan Papua Barat.
"Markas Besar TPNPB-OPM yaitu Markas Victoria, dibawah pimpinan Panglima Mayjen Orelek Jikwanak bertanggungjawab atas penghadangan dan penembakan dua anggota TNI di Bewani, perbatasan PNG dan West Papua pada tanggal 30 December 2019.
Dan penyerangan ini merupakan wujud dari pada Perang Pembebasan Nasional untuk Kemerdekaan Papua Barat.
Hasil konfirmasi antara jubir TPNPB Dan ketua OPM Tuan Jeffrey Bomanak atas insiden ini bahwa yang bertanggung jawab adalah markas Besar Victoria."
Pentolan KKB yang berada di Papua New Guinea itu sekaligus membantah kabar bahwa yang menembak TNI adalah anggota Jefferson Pagawak.
"Kami juga perlu klarifikasi bahwa yang bertanggung jawab penembakan di Bewani adalah Pasukan TPNPB, dibawah Pimpinan Mayjen Orelek Jikwanak. Bukan Jefferson Pagawak, sebagaimana telah dilansir oleh media2 Indonesia."
Untuk diketahuinya bahwa Jeffrey Bomanak adalah ketua OPM, maka secara politik OPM bertanggung jawab."
(*)