Pernah Jadi Orang Dekat Soeharto hingga Gantikan Posisi SBY, Sosok Ini Ditunjuk Prabowo Sebagai Penasehat Khususnya, Dikenal Garang di Kalangan Baret Merah

Rabu, 01 Januari 2020 | 09:13
Kolase Kompas.com

Sjafrie Sjamsoeddin dan Prabowo Subianto

Gridhot.ID - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menunjuk Sjafrie Sjamsoeddin sebagai penasihat khususnya di Kementerian Pertahanan.

Kabar penunjukan Sjafrie dibenarkan Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dahnil mengatakan, Prabowo menunjuk Sjafrie sebagai penasihat khusus lantaran Sjafrie memiliki kapasitas mumpuni di bidang pertahanan.

Baca Juga: Kaget Dikejar-kejar Petugas Pajak Soal Kepemilikan Mobil Lamborgini, Rochim Kutuk Abdul Malik yang Sudah Salah Gunakan KTPnya: Karma Berlaku!

Ini profil Sjafrie Sjamsoeddin, yang dikenal dekat dengan Prabowo Soebianto.

Mengutip Harian Kompas, 14 Agustus 1996, Sjafrie merupakan lulusan Akabri 197, satu angkatan dengan Prabowo.

Pria kelahiran Ujungpandang 30 Oktober 1952 ini kemudian melanjutkan pendidikannya di bidang bisnis dan meraih gelar MBA tahun 1993.

Baca Juga: Lerai 2 Gadis Belia yang Sedang Cekcok di Warung Tuak, Niat Baik Pria Ini Justru Berujung Petaka, Terlempar Pecahan Botol Hingga Menancap di Lehernya dan Tewas

Karier militernya dimulai di lingkungan Baret Merah dengan jabatan sebagai Danton Grup I, Danki II Grup I, Pa Intel Grup I, Dan Satlak Pengawal Pribadi Presiden RI, Wadan Yon Grup I, Danyon I Grup I, Waasops Dan Kopassus (1975-1991).

Selain itu, ia pernah bertugas sebagai pengawal pribadi Presiden Soeharto dalam setiap kunjungan ke luar negeri.

Sjafrie antara lain pernah menjadi pengawal pribadi Presiden Soeharto ketika melakukan kunjungan kerja ke Malaysia, Singapura, Filipina, Srilanka (1979), Amerika Serikat, Jepang (1980), AS, Jepang, Korea, Spanyol (1982), Malaysia, Singapura (1984), AS, Timur Tengah, Tunisia (1993), India (1994), Denmark, Bosnia, Kroasia, Jerman, CIS (1995).

Kariernya diawali sebagai Komandan Peleton (Danton) Grup I Kopassus (1975-77), Komandan Kompi (Danki) II Grup I (1977-80), Perwira Intel Grup I (1980-81), Dan Satlak Walpri Pres (1978-84), Wadan Denpur 13 Grup I (1982-85), Wadan Denpur 12 Grup I (1986-89), Wadanyon I Grup I (1986-89), Danyon I Grup I (1989-91).

Baca Juga: Nyolong Tapi Bangga, KKB Papua Pimpinan Undius Kogoya Ngaku Lucuti Senapan Mesin Milik TNI-Polri Saat Pagi-pagi Buta, Sesumbar Siap Serbu Pasukan Keamanan Indonesia Bersama 6 Komandan Perang Lainnya

Setelah itu, sejak 1 September 1991, Sjafrie menjabat Wakil Asisten Operasi Komandan Kopassus sejak 2 Juni 1993 dan Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden.

Awal Maret 1995, Sjafrie menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 061 Suryakencana Bogor.

Kurang dari satu tahun kemudian, 1 Februari 1996, Sjafrie menjadi Kepala Staf Garnisun (Kasgar) I Ibu Kota dengan pangkat brigadir jenderal.

Baca Juga: Dibocorkan Netizen, PNS yang Melindas 7 Pesepeda Pakai Mobil Avanza Ternyata Bertugas di Polres, Polisi Justru Salahkan Jalur Sepeda Padahal Pelaku Positif Konsumsi Narkoba

Pada Agustus 1996, Sjafrie menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya.

Saat itu, ia menggantikan posisi Mayjen Susilo Bambang Yudoyono.

Harian Kompas, 13 September 1997, memberitakan, satu tahun kemudian, Sjafrie diangkat menjadi Panglima Kodam Jaya pada tahun 1997.

Ia menggantikan posisi Mayjen TNI Sutiyoso setelah terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarata.

Baca Juga: Pasukan Elite Tentara GAM Disebut-sebut Jadi Dalang, Kapolda Sumut Akui Kasus Pembunuhan Hakim PN Medan Sangat Rapi dan Penuh Misteri, Pelaku Sama Sekali Tak Tinggalkan Jejak Sidik Jari

Sjafrie juga pernah menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli (Korsahli) TNI pada tahun 2001.

Setelah itu, ia diangkat menjadi Kepala Pusat Penerangan (Puspen) TNI, menggantikan Marsekal Muda Graito Usodo pada tahun 2002.

Pada 2005, Sjafrie diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan.

Baca Juga: Ngaku Sakit Jantung Hingga Cedera Punggung, Setnov Kepergok Komisioner Ombudsman Saat Jalani Perawatan VIP di RSPAD: Ada Kesenjangan di Antara Napi

Namun, unjuk rasa puluhan korban pelanggaran hak asasi manusia mewarnai pelantikan Sjaffrie.

Mereka mempersoalkan diangkatnya Sjafrie yang diduga terkait dalam kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, seperti diberitakan Harian Kompas, 16 April 2005.

Di tahun 2010, Sjafrie dipercaya menduduki jabatan Wakil Menteri Pertahanan, mendapingi Purnomo Yusgiantoro yang menjadi Menhan saat itu.

Terakhir, ia menjadi wakil ketua Indonesian Asian Games Organizing Committee/Inasgoc pada tahun 2018 lalu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditunjuk Prabowo Jadi Penasihat Khusus, Ini Profil Sjafrie"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com