Jadi Pamungkas Satreskrim Polri, Senjata Buatan BUMN Indonesia Ini Bakal Ciutkan Nyali Para Preman, Sekali Tembak, Target Tak Akan Rasakan Matahari Terbit Lagi

Selasa, 31 Desember 2019 | 20:13
via Intisari

ilustrasi

Gridhot.ID - Beberapa satuan polisi memang memiliki tugas yang tergolong berbahaya.

Langsung berhadapan dengan para target penjahat membuat para petugas dibekali persenjataan yang memadahi.

Salah satu satuan yang mendapatkan bekal persenjataan luar biasa adalah sSatuan Reserse Kriminal.

Baca Juga: Pernah Operasi Plastik hingga Jalani Perawatan Kecantikan dengan DNA Ikan Salmon, Krisdayanti Pamerkan Wajah Naturalnya Tanpa Make Up, Kulitnya Masih Kencang Meski Usianya Masuki Kepala 4

Anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polri dalam tugasnya untuk meringkus para bandit dan preman tidak hanya dibekali senjata api laras pendek (pistol) tapi juga senjata serbu laras panjang.

Penggunaan pistol yang bisa ditaruh di balik baju atau tas kecil umumnya adalah untuk membuat pelaku kejahatan cepat menyerah tanpa harus dilakukan tindakan yang bersifat represif.

Artinya ketika anggota Satreskrim bertugas meringkus penjahat tujuan utamanya adalah membawa penjahat bersangkutan ke kantor polisi tingkat Polres untuk dilaksanakan penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: Hidupnya Pernah Hancur Sampai Kehilangan Suami dan Anak, Maia Estianty Justru Doakan Hal Ini di Tengah Keterpurukkannya: Aku Mau Pulang Mau Senang-senang

Jika penjahat yang diringkus sama sekali tidak melawan anggota Satreskrim yang mengeluarkan senjata (pistol) dengan tujuan membuat mental penjahat runtuh biasanya juga tidak menodongkan senjatanya.

Tapi jika pistol yang sudah ditodongkan oleh reserse tidak digubris dan penjahat yang akan diringkus malah melawan, misal dengan senjata tajam, reserse bersangkutan akan bertindak tegas.

Penjahat akan diberikan dua tembakan peringatan ke udara supaya menyerah.

Baca Juga: Ditunggu Ayah dan Ibunya yang Sudah Siap Jalan, Betrand Peto Malah Asik Nyanyi di Kamar Mandi, Dipergoki Ruben Onsu hingga Berakhir dengan Adu Mulut

Tapi jika penjahat tetap tidak mau menyerah dan terus melawan, akan dilanjutkan tembakan pelumpuhan ke arah kaki.

Namun dalam kasus tertentu, penjahat yang akan diringkus ada juga yang bersenjata api ketika melakukan perlawanan.

via Intisari
via Intisari

Senjata serbu SS1-V2 Pt Pindad

Untuk penjahat bersenjata api, umumnya para anggota Satreskrim tidak akan ada kompromi karena akan langsung melumpuhkan penjahat bersangkutan dengan tembakan pelumpuhan.

Baca Juga: Ditutup Sarung dan Kain Merah Putih, Ini Detik-detik Evakuasi Jenazah Serda Miftachur Rohmat, Pentolan KKB di Luar Negeri Mengaku Bertanggung Jawab

Penjahat bersenjata api perlu dilumpuhkan secepat mungkin karena selain bisa membahayakan jiwa anggota Satreskrim juga bisa membahayakan keselamatan masyarakat yang ada di sekitarnya.

Dengan tantangan yang makin berat terkait maraknya penjahat yang menggunakan senjata api, maka dalam satu tim Satreskrim yang dalam tugasnya dikendalikan Kapolres, sejumlah di antaranya dilengkapi senjata laras panjang.

Umumnya senjata laras panjang yang digunakan para anggota Satreskrim adalah senapan serbu SS1-V2 buatan PT Pindad yang larasnya dibuat lebih pendek.

Baca Juga: Kapal China Bikin Jengkel Indonesia, Nyelonong Masuk Perairan Natuna, Kemenlu Sampai Layangkan Protes dan Panggil Dubes Tiongkok

Sebagai senapan serbu yang juga menjadi andalan pasukan Raider Kostrad, SS1-V2 memiliki jarak tembak efektif hingga 300 meter,

Dengan magazin yang bisa memuat 30 peluru kaliber 5.56 mm standar NATO, SS1-V2 memang bukan merupakan tandingan para preman atau bandit yang umumnya bersenjata pisau atau pistol rakitan.

Penggunaan SS1-V2 oleh anggota Satreskrim sebenarnya bertujuan untuk menimbulkan efek shock therapy ke penjahat tanpa harus ditembakkan.

Baca Juga: Langsung Dijaring Petugas, TNI-Polri Buru Mobil Mewah yang Pakai Plat Nomor 'RFD' dan Sejenisnya, Ternyata Miliki Kode Rahasia yang Belum Banyak Orang Tau

Tapi jika penjahat yang akan diringkus dalam jumlah banyak dan tampak tidak takut serta cenderung melawan terhadap anggota Satreskrim bersenjata pistol, SS1-V2 yang bisa disetel tembakan satu-satu dan otomatis (beruntun) terpaksa ditembakkan ke udara.

Dengan suara tembakan yang sangat keras, biasanya para penjahat angkat ciut nyalinya dan langsung menyerah seperti aksi peringkusan para preman di Cengkareng, Jakarta Barat, yang menjadi viral di media sosial pada Minggu (26/8/2018).

Dalam penggunaan jarak dekat SSI-V2 memang sangat mematikan karena sesuai spesifikasi dari PT Pindad pelurunya bisa melesat hingga jarak meter 450 meter.

Baca Juga: Sudah Ambil Ancang-ancang dari Lama, Putra-Putri Pembesar Indonesia Ini Siap Maju Pilkada 2020, Namun Sayang, Partai Politik Tak Jua Memberikan Tanda-tanda Dukungan

Jika sampai pelurunnya menghantam tubuh para preman dalam jarak hanya puluhan meter, maka preman bersangkutan memang tidak akan pernah melihat matahari terbit lagi.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Senapan Serbu SS1-V2, Senjata Andalan Satreskrim Polri yang Bikin Nyali para Preman 'Runtuh'.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari