Apalagi setelah menjalani program up grade, Tu-95 kerap secara sengaja terbang gentayangan nyaris menerobos wilayah lawan.
Pada 12 Mei 2018 satu unit Tu-95 yang terbang bergentayangan di wilayah Alaska dan nyaris menerobos ruang udara AS, dengan cepat dihadang dua jet tempur siluman F-22 Raptor.
Tu-95 yang terpergok sedang terbang di kawasan Air Defense Identification Zone (ADIZ) itu kemudian digiring agar masuk lagi ke jalur penerbangan internasional.
Sebagai pesawat pembom strategis jarak jauh, Tu-95 memang memiliki rute terbang rutin mulai dari Laut Pasifik, Laut Artik, Jepang, China, Laut Hitam, Laut Baren, Norwegia, Laut Bering, dan Laut Okhotsk Rusia.
Rute jarak jauh selalu diterbangi Tu-95 untuk keperluan latihan tebang patroli, latihan navigasi, menghapal rute bagi para awaknya secara visual, dan lainnya.
Pada Desember 2017, Tu-95 yang terbang langsung dari Rusia juga pernah ‘mampir’ ke Biak, Papua sehingga sempat membuat Australia sebagai sekutu AS meningkatkan kewaspadaannya.
Pesawat Tu-95 memang selalu menimbulkan ketegangan setiap terbang.
Meski kadang sama sekali tidak membawa senjata karena para pilotnya sedang melaksanakan latihan terbang navigasi.
Apalagi kemampuan Tu-95 terus ditingkatkan dengan penggantian mesin yang lebih canggih dan telah dipasang pada Tu-95 varian Tu-95 MS.
Baca Juga: Terkuak Percakapan Ashanty dengan Asisten Rumah Tangga, Singgung Soal Transfer Uang, Ada Apa?
Dengan empat mesin terbaru jenis NK-12MPM, Tu-95 bisa memiliki jarak terbang yang lebih jauh dan membawa senjata lebih banyak sehingga benar-benar menjadi pembom nuklir sangat mematikan.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Tu-95, Pengebom Nuklir Rusia Paling Sangar yang Gemar Gentayangan Menerobos Wilayah Lawan.
(*)