Setelah helikopter Black Hawk pertama ditembak jatuh, sebuah konvoi bantuan dikirim ke lokasi kecelakaan, dibarengi oleh pasukan PBB dan Pakistan.
Konvoi itu terdiri atas lebih dari 100 kendaraan PBB, menciptakan kolom sepanjang dua mil, dengan didukung oleh helikopter serang Black Hawk dan Cobra.
Mereka kemudian bertempur di Pasar Bakaara, Mogadishu, untuk menyelamatkan 70 tentara yang terperangkap.
"Tidak ada yang terlintas dalam pikiran saya saat itu. Semuanya, saya serahkan pada takdir. Misi ini bukan hanya sulit, tetapi sangat berbahaya," kata Sersan Tukirin Bukari kepada Berita Harian, mengingat waktunya di Somalia.
"Ketika kami menerima perintah malam itu, kalian bisa mendengar bom meledak tanpa henti," sambungnya.
3. Tentara Malaysia meninggal secara tragis
Tentara Malaysia, Kopral Aznan Awang (24) dilaporkan tewas dalam misi tersebut.
Saat itu, Kopral Aznan Awang tengah mengendarai kendaraan lapis baja ketika Sebuah granat yang digerakkan oleh roket (RPG) menabraknya.
Kopral Aznan Awang secara anumerta dianugerahi medali Seri Pahlawan Gagah Perkasa atas jasanya.
Baca Juga: Terkuak Percakapan Ashanty dengan Asisten Rumah Tangga, Singgung Soal Transfer Uang, Ada Apa?
4. Tentara AS berhasil diselamatkan
Sersan Tukirin bercerita kepada Berita Harian, begitu dia dan timnya sampai di Pasar Bakaara, mereka langsung dihadapkan pada kenyataan bahwa Kopral Aznan Awang telah gugur.
Namun demikian, mereka tetap melanjutkan misi, merencanakan serangan terhadap militan Somalia dalam upaya untuk membuat pasukan Amerika aman.
"Ketika akhirnya kami menemukan tentara Amerika, banyak dari mereka mengalami luka serius. Beberapa dari mereka bahkan kehilangan kaki mereka, sementara yang lain mengalami pendarahan hebat," ujar Sersan Tukirin.
"Kami dengan cepat membawa tentara Amerika dan Malaysia yang terluka ke dalam kendaraan kami, sementara tentara yang tidak terluka lainnya berlari di belakang kami untuk keluar dari zona perang," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Militer Malaysia Ternyata Jadi Penyelamat Tentara AS dalam Tragedi 'Black Hawk Down' yang Mencekam Itu"
(*)