Padahal, ketika itu ia masih seorang remaja yang berumur 12 tahun.
"Saya memanfaatkan secara maksimal semua peluang yang ada. Waktu jeda dari jualan ayam potong saya gunakan untuk mengangkut sayur," tuturnya kepada Tribun, Selasa (31/12) malam.
Dari sanalah, jiwa bisnisnya terus ditempa dana mulai menggeluti bidang usaha lain seperti bauksit dan minyak.
Hingga kemudian, seperti secara jujur diakuinya, ia sempat berurusan dengan hukum.
"Saya masih usia 21 tahun waktu itu," katanya. Namun, pihak yang tidak suka melihat kesuksesannya, melihat dia sebagai ancaman.
Malah, ia kemudian diberi cap oleh pihak tersebut sebagai bos mafia.
"Masa' anak umur 21 tahun bisa jadi bos mafia," katanya tertawa.
Namun, urusan hukum pun bisa diselesaikannya dan dianggapnya sebagai sebuah ujian.
Ia pun mulai melebarkan usahanya hingga kini menjadi sukses.