Pengungkapan sistem pertahanan rudal terbaru Iran itu dilakukan di tengah peningkatan ketegangan yang terjadi antara Teheran dengan Washington.
Analis militer Barat mengatakan, Iran sering melebih-lebihkan kemampuan senjatanya, meski tetap khawatir dengan program misil balistik jarak jauh, yang turut mendorong Washington keluar dari kesepakatan nuklir 2015 tahun lalu.
Sebelumnya, Iran juga telah memperkenalkan tiga jenis rudal kendali presisi terbaru mereka pada Selasa (6/8/2019), yang menunjukkan kesiapan negara itu dalam mempertahankan diri dari serangan AS.
Ketiga rudal terbaru Iran tersebut masing-masing adalah "Yasin", "Balaban" dan seri "Ghaem", yang dikembangkan bersama oleh kementerian pertahanan dengan Industri Elektronik Iran, Sa Iran.
Dilaporkan Fars, "Yasin" merupakan rudal kendali pintar udara-ke-udara dengan sayap lipat yang dapat ditembakkan dengan jarak 50 kilometer dari sasaran, serta dapat ditembakkan dari pesawat berawak maupun tak berawak.
Kemudian "Balaban" digambarkan sebagai rudal yang dipandu GPS dan sensor, serta dilengkapi sayap lipat dan dapat dipasang di bawah pesawat. Sementara "Ghaem" yang terdiri dari beberapa seri, merupakan rudal pencari panas.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Falaq, Sistem Pertahanan Rudal Terbaru yang Dikembangkan Iran, Mampu Menjangkau hingga 400 Kilometer.
(*)