Find Us On Social Media :

Kejinya Aksi Pemerkosaan Reynhard Sinaga Pada Sesama Pria, Tak Berhenti Meski Darah Keluar dari Anus Korbannya, Pelaku Tak Pernah Pakai Kondom

Reynhard Sinaga

 Semua tindak perkosaan itu dilakukan di apartemen terpidana. Sementara itu, kawasan apartemen Reiynhard, terdapat sejumlah klub malam yang ramai dikunjungi anak-anak muda.

Reynhard yang datang ke Inggris dengan visa mahasiswa pada Agustus 2007, mulai tinggal di apartemen pada 2011.

Berdasarkan perkiraan polisi, Reynhard sudah mulai melakukan aksinya bahkan sebelum pindah ke apartemennya tersebut.

Baik dalam putusan sidang pertama maupun kedua, Hakim Goddard menyebutkan bahwa pembawaan Reynhard yang ramah menyebabkan tidak ada korban yang curiga saat diajak untuk melanjutkan minum-minum atau mengobrol di apartemennya.

Baca Juga: Resmi Jadi Ibu, Tabiat Puput Nastiti Devi Sempat Dibongkar Tetangga Sebelum Dinikahi Ahok, Perilakunya di Rumah Terkuak Semua

Hakim juga mengatakan walaupun tidak ada obat bius yang ditemukan di apartemen Reynhard, tapi hakim yakin bahwa pria berusia 36 tahun itu menggunakan obat bius yang biasa dipakai untuk memperkosa, yakni GHB (Gamma hydroxybutyrate), yang dapat membuat korban tertidur dan tidak sadarkan diri.

"Walaupun tidak ditemukan obat bius seperti itu di apartemen Anda, satu-satunya kesimpulan logis setelah melihat video berjam-jam, semua korban yang tidak sadarkan diri tergeletak di lantai apartemen Anda, dan dalam kondisi sama sekali diam, Anda pasti secara sembunyi-sembunyi mencampur obat bius di minuman," kata Hakim Goddard.

Obat bius yang dapat menyebabkan orang tak sadarkan diri selama berjam-jam ini tersedia secara bebas di toko-toko obat di Manchester.

Baca Juga: Namanya Dielu-elukan di Asian Games 2018, Siapa Sangka Atlet Wanita Ini Punya Kehidupan Pilu Semasa Kecil, Jarang Diundang ke Ulang Tahun Teman Lantaran Ibunya Seorang ART