GridHot.ID - Dunia hiburan Indonesia kembali berduka.
Artis Ria Irawan dikabarkan meninggal duniadiRumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2019).
"Iya benar. Meninggal jam 4 subuh," ujar suami Ria Irawan, Mayky Wongkar, saat dihubungi Kompas.com.
Sebagaimana diketahui, Ria Irawan masuk dalam jajaran artis ternama.
Ria Irawan merupakan pemeran utama dalam sejumlah film terkenal.
Namun di luar itu semua, Ria Irawan pernah beberapa kali tersandung kasus.
Salah satunya ketika ada seorang pria yang meninggal dunia di rumahnya dengan dugaan karena overdosis narkoba.
Dilansir dari Majalah Intisari yang berjudul Visum Barang Bukti 'Tak Umum', pria tersebut bernama Rifandi Sukarno putro, meninggal pada 12 Februari 1994.
Selain "keterlibatan" Ria Irawan, orang juga sempat berharap cemas akan hasil pemeriksaan dokter atas jenazah korban.
Nama tenar berbaur dengan indikasi pemakaian obat atau narkotika yang diharamkan hukum. Dugaan kuat mengarah ke sana.
Konon sulit sekali menentukan saat persis meninggalnya Rifardi.
Tidak ada tanda kekerasan, meskipun sembap paru (banyak air di dalam paru-paru) pada tubuhnya dianggap sebagai hal yang ganjil. Sebab, kalau terjadi sembap paru, pasti hebat jugapenyebabnya.
"Sembap paru bisa juga karena penyakit. Tetapi, kalau penyakit, prosesnya biasanya berlangsung lambat," kata dr. Budi Sampurna, dokter forensik pada Lembaga Kriminologi Universitas Indonesia, yang mengautopsi jenazah Rifardi.
Baca Juga: Kocak! Colong Honda Jazz di Warung Makan, Saat Kabur, Pria Ini Lupa Mengajak Istrinya
Memang, autopsi saja tidak bisa diketahui penyebab kematianRifandi.
Karena ada data pada bagian lain yang ikut menentukan, antara lain bagian toksikologi untuk mendeteksi jenis obat yang tersisa di dalam tubuh.
Itu sebabnya, kesimpulan overdosis sebagai penyebab kematian, baru keluar 2 sampai 3 minggu kemudian.
Seandainya kasus kematian yang dihadapi semacam kasus pembunuhan pelukis kondang Basoeki Abdullah, November 1993, bagian forensik tidak akanmenemui kesulitan. Korban jelas meninggal karena pukulan benda keras.Meskipun dalam kasus Aldi penentuan sebab kematian menemui kesulitan dan hambatan, ilmu kedokteran forensik tampaknya tidak kehilangan pamor.
Malah bisa dibilang, salah satu bagian pada Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia yang sudah ada sejak 1949 ini belakangan makin marak.
Setidaknya peranannya makin dirasakan oleh masyarakat dalam mengungkapkan kasus-kasus kejahatan.
Ini hampir sejajar dengan cabang ilmu kedokteran lain yang relatif lebih meharik, lebih mendatangkan uang.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Meninggal di Rumah Ria Irawan dengan Indikasi 'Overdosis' Narkoba, Kematian Sosok Ini Pernah Bikin Heboh, Ilmu Forensik Gagal Menguak Misterinya"
(*)