Find Us On Social Media :

Donasikan Uang Rp 9,2 Triliun ke Rekening Koruptor Nakjib Razak, Motif Kerajaan Arab Saudi Dipertanyakan, Kenapa Orang yang Bergelimang Harta Masih Harus Disumbang?

Mantan PM Malaysia, Najib Razak

GridHot.ID - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak terlibat skandal mega korupsi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).

Dilansir dari artikel yang tayang di Grid.ID, terkait skandalnya tersebut, Najib mempublikasikan dokumen mengenai aliran dana yang masuk ke rekening pribadinya, pada 10 September 2018.

Najib Razak mengeklaim jika jika uang senilai 2,6 miliar Ringgit atau Rp 9,2 triliun yang ada di rekeningnya merupakan sumbangan dari keluarga kerajaan Arab Saudi.

Baca Juga: Kalahkan Malaysia, Indonesia Ternyata Punya Ekonomi Lebih Kuat, Salah Satunya Karena 'Senjata' Ini

Rinciannya, 80 juta dolar AS (Rp 1,1 triliun) berasal dari Kementerian Keuangan Arab Saudi dan 20 juta dolar AS (Rp 296,8 miliar) berasal dari Pangeran Faisal Turkey Al-Saud.

Dikutip dari Kompas.com, sumbangan tersebut ditransfer ke rekening pribadi Najib pada tahun 2015.

Hal itu disampaikan langsung oleh Wall Street Journal.

Baca Juga: Kisahnya Tak Diperhitungkan, Militer Malaysia Selamatkan 70 Tentara Amerika dalam Tragedi Mencekam 'Black Hawk Down', Selesaikan Misi Sulit dengan Taruhan Nyawa

Namun penyidik yang melakukan investigasi terkait skandal 1MDB tidak percaya jika uang sebesar itu adalah donasi untuk Najib.

Lagian kenapa pula Najib yang sudah bergelimang harta menerima donasi bantuan.

Channel News Asia memberitakan, Najib sudah mengunggah dokumennya itu di akun Facebooknya agar dapat dilihat semua orang.

Baca Juga: Sering Klaim Budaya Indonesia, Malaysia Akhirnya Kena Karma, Makanannya Diakui Sebagai Milik Negara Lain

Di antara dokumen itu, ada juga surat dari Pangeran Saudi Abdul Aziz Al-Saud, yang memberikan "hadiah" senilai 100 juta dollar AS atau 1,4 triliun rupiah.

"Mengingat persahabatan selama bertahun-tahun dan gagasan baru sebagai pemimpin Islam modern, saya dengan ini memberi 100 juta dollar AS sebagai hadiah," tulis sang pangeran.

"Hadiah tidak boleh ditafsirkan sebagai korupsi karena bertentangan dengan praktik Islam," tambah sang pangeran dalam surat bertanggal 1 Februari 2011.

Baca Juga: Walau Kalah Canggih dari S-400, Rudal Buk-M3 Buatan Rusia Tetap Tak Bisa Dipandang Sebelah Mata, Pernah Ciptakan Tragedi Kemanusiaan saat Tembak Jatuh Malaysia Airlines

Namun demikian, dokumen tersebut disinyalir sebagai alat untuk membersihkan nama Najib dari kasus mega korupsi yang menderanya.

"Saya bukan lagi perdana menteri dan Raja Abdullah telah wafat, saya pikir pantas untuk mengungkap dokumen berikut untuk membersihkan nama saya dari berbagai tuduhan dan fitnah," ucap Najib.

Mengenai hal itu, PM Mahathir tetap tak mempercayai pernyataan Najib, yang dianggapnya hanya omong kosong belaka.

Mahathir yakin Najib menerima uang sebagai bentuk gratifikasi demi 'mencangkokkan' kepentingan nasional Saudi ke Malaysia yang kala itu sedang diselidiki oleh pihak berwajib.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Konyol, Kerajaan Arab Saudi Malah Sumbang Rp 9,2 Triliun ke Rekening Koruptor Malaysia, Najib Razak yang Sudah Kaya Raya"

(*)