Berhasil Rampas Kepulauan Paracel Milik Vietnam, Armada Laut Selatan Milik China Dibumbui Kapal Selam Mematikan nan Berbahaya, Salah Satunya Jadi Idaman Indonesia yang Belum Sempat Terbeli Hingga Kini

Kamis, 09 Januari 2020 | 19:13
Presidential Palace/Agus Suparto

Jokowi sempat mengecek kondisi laut Natuna

Gridhot.ID - Hubungan antara China dengan Indonesia tampaknya sedang penuh gonjang-ganjing.

Klaim China terhadap laut Natuna buat kondisi politik keduanya semakin memanas.

Memang saat kisruh Natuna Utara kemarin kapal-kapal Coast Guard China mengawal nelayan-nelayan mereka untuk mencuri ikan.

Baca Juga: Bocor di Media Sosial, Rekaman Video Detik-detik Pembantaian Jenderal Qasem Soleimani oleh Amerika Serikat Bikin Ngeri Sendiri, Luluh Lantak Diberondong Rudal, Netizen: Kok Kayak Rekaman Game Call Of Duty?

Lebih dari itu, terdeteksi pula oleh aparat Indonesia jika adanya kapal perang People's Liberation Army Navy (PLA Navy) China jenis Fregat yang ikut nimbrung disana.

Jelas hadirnya unsur militer asing tanpa izin di wilayah Indonesia menjadi tantangan serius bagi hulu balang republik.

Namun seperti halnya berbagai konflik peperangan di dunia, jika sebuah angkatan perang harus mengadakan 'survei' atau pengamatan terlebih dahulu di medan operasi.

Baca Juga: Jadi yang Paling Kaya di Arab Saudi, Nyatanya, Keluarga Ini Pernah Punya Hutang Terbesar di Kerajaan Timur Tengah, Buat Kisruh Satu Negara Sampai Tak Ada yang Ngaku Salah

Yang cocok untuk melakukan tugas intip mengintip ini adalah kapal selam.

Maka dari itu sangat mungkin PLA Navy China menempatkan unsur kapal selam di sekitaran Laut Cina Selatan (LCS) sebagai mesin perang pertama yang dikirim ke medan operasi.

Mengutip Janes, kapal selam PLA Navy China dibagi menjadi tiga armada.

Baca Juga: Aniaya Anak Majikan dengan Berbagai Cara, Kelakuan Pembantu Ini Baru Terbongkar Setelah 5 Tahun Bekerja, Dikira Baik Ternyata Bejat

Pertama, Armada Laut Utara yang didirikan pada September 1950 dimana markas besarnya berada di pangkalan angkatan laut Qingdao.

Kedua, Armada Laut Timur yang awalnya berpangkalan di Shanghai. Armada ini adalah kekuatan laut pertama yang dibentuk oleh PLA Navy pada 23 April 1949.

Lantas pada 1955 markas besarnya dipindah ke Ningbo, Provinsi Zhejiang.

Baca Juga: Suka Wewangian Hingga Gemar Bakar Dupa, Mantan Istri Ungkap Teddy Belajar Ilmu Hitam: Tapi Ya Gitulah, Pokoknya Aku Pura-pura Enggak Tahu

Armada Laut Timur inilah yang pernah terlibat peperangan dengan militer Taiwan dan Vietnam.

Ketiga, Armada Laut Selatan, sial memang, armada yang beroperasi di LCS ini adalah kekuatan laut terbesar yang ada di tubuh PLA Navy.

Bermarkas di Zhanjiang, Provinsi Guandong, PLA Navy menempatkan sebagian besar kekuatannya disini karena mereka sadar jika di LCS bercokol Armada Ketujuh US Navy yang kekuatannya jauh diatas mereka.

Baca Juga: Asyik Nyanyi Lagu Pamer Bojo, Via Vallen Langsung Ambruk Usai Berseru 'Cendol Dawet', Benarkah Pingsan Karena Kelaparan?

Juga bisa dipastikan Fregat PLA Navy yang ikut di Natuna Utara berasal dari armada ini.

Armada Laut Selatan juga sudah teruji dalam pertempuran dimana mereka berhasil merampas kepulauan Paracel dari Vietnam Selatan.

Seiring berjalannya waktu, kekuatan PLA Navy terutama di sektor kapal selam semakin ditingkatkan.

Baca Juga: Anaknya Predator Setan Kasus Pemerkosaan di Inggris, Ayah Reynhard Sinaga Ternyata Buronan di Indonesia, Ini Kasus yang Menjerat Saibun Sinaga

Berikut kekuatan kapal selam PLA Navy seperti dikutip dari janes.com.

Kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir

Type 094 submarine (NATO designation Jin-class) - In service.

Baca Juga: Dulu Pernah Mati Suri 3 Kali, Pihak Keluarga Sempat Meminta Jenazah Lina Tidak Dimandikan, Seorang Tetangga Berikan Kesaksian

via Sosok.ID
via Sosok.ID

Type 094 Jin Class Subs, lihat 'punuk' diatas body kapal tempat peluncuran misil balistik JL-1

Type 092 submarine (NATO designation Xia-class) - In service.

Kedua kapal selam diatas dipersenjatai dengan rudal balistik JL-1.

Kapal Selam bertenaga nuklir

Baca Juga: Cium Gelagat Aneh Teddy Saat Kematian Lina, Ibu Mertua: Kita Tidak Boleh Melihat Wajah...

Type 093 submarine (NATO designation Shang-class) - In service.

Type 091 submarine (NATO designation Han-class) - In service.

Kapal selam tenaga konvensional (Diesel)

Baca Juga: Anak Semata Wayangnya dengan Lina Sudah Jadi Piatu, Teddy Justru Ungkap Ingin Akhiri Hidupnya Juga: Kalau Enggak Banyak Doa, Sudah Bunuh Diri Saya!

Type 039A submarine (NATO designation Yuan-class) - In service.

via Sosok.ID
via Sosok.ID

Yuan Class

Type 039 submarine (NATO designation Song-class) - In service.

Kilo-class submarine (NATO designation Kilo-class) - In service.

Baca Juga: Ada Nama Mulan Jameela di Kasus Investasi Bodong MeMiles, Akankah Sang Anggota Dewan Dijebloskan ke Penjara Usai Ahmad Dhani Bebas? Ini Kronologi Kasusnya

Type 035 submarine (NATO designation Ming-class) - In service.

Untuk Kilo Class, dulu kapal selam ini menjadi dambaan TNI AL dan sempat digadang-gadang bakal dibeli oleh Indonesia.

Kapal selam hybrid

Baca Juga: Bocor di Media Sosial, Rekaman Video Detik-detik Pembantaian Jenderal Qasem Soleimani oleh Amerika Serikat Bikin Ngeri Sendiri, Luluh Lantak Diberondong Rudal, Netizen: Kok Kayak Rekaman Game Call Of Duty?

Type 032 submarine (NATO designation Qing-class) - In service as technology testbed

via Sosok.ID
via Sosok.ID

Qing class

Kapal selam Qing Class ini nantinya menjadi kapal selam konvensional terbesar di dunia namun dapat dipersenjatai oleh rudal balistik nuklir.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Armada Kapal Selam Nuklir PLA Navy China, Punya Kilo Class yang Dulu Pernah Didambakan Indonesia.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Sosok.id