Find Us On Social Media :

2 Tahun Tersimpan Rapat di Pengadilan, Kasus Reynhard Sinaga Baru Diledakkan ke Media pada Awal 2020, Sudah Tahu Sejak Awal, Media Inggris Pakai Cara Ini Beritakan Sang Predator

Reynhard Sinaga sang Predator Setan Seksual.

Gridhot.ID - Kasus Reynhard Sinaga memang sedang jadi perbincangan panas di seluruh dunia.

Tak hanya di Inggris, bahkan Indonesia terkena ledakan dari pemberitaan sang predator.

Apalagi merujuk pada jumlah kasus yang terbukti dilakukan Reynhard Sinaga, yaitu 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria terbukti dilakukan oleh Reynhard Sinaga.

Baca Juga: Bocor di Media Sosial, Rekaman Video Detik-detik Pembantaian Jenderal Qasem Soleimani oleh Amerika Serikat Bikin Ngeri Sendiri, Luluh Lantak Diberondong Rudal, Netizen: Kok Kayak Rekaman Game Call Of Duty?

Di antara 159 kasus, terdapat 136 dakwaan pemerkosaan, dengan korbannya dilaporkan ada yang diperkosa berkali-kali.

Para korban disebut mengalami trauma, dan sebagian mencoba bunuh diri akibat tindakan "predator setan" Reynhard Sinaga.

Sebuah bukti yang cukup untuk menggiring pria asal Indonesia ini ke dalam hukuman seumur hidup.

Baca Juga: Berhasil Rampas Kepulauan Paracel Milik Vietnam, Armada Laut Selatan Milik China Dibumbui Kapal Selam Mematikan nan Berbahaya, Salah Satunya Jadi Idaman Indonesia yang Belum Sempat Terbeli Hingga Kini

Namun, meski mendapat label sebagai kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris, kasus ini tak tercium media selama dua tahun penyelidikan dan persidangan berlangsung.

Mengapa bisa demikian? Apa pula tujuannya? Benarkah karena terkait sosok Reynhard Sinaga?

Sebelum mengulas tentang alasan tidak munculnya kasus pemerkosaan yang dilakukan Reynhard Sinaga di media massa, mari kita uraikan dulu kasus ini.

Baca Juga: Jadi Kambing Hitam di Balik Kematian Istrinya, Teddy Beri Gertakan pada Sule dan Rizky Febian, Berani Hidupkan Lina Kembali Kalau Terbukti Bersalah

Pagi hari tanggal 2 Juni 2017, nampaknya menjadi hari 'sial' bagi Reynhard Sinaga.

Kekejiannya selama ini yang tertutup rapi pada akhirnya terbongkar saat salah satu korban, bisa dibilang korban terakhirnya tersadar saat dilecehkan oleh dirinya.

Obat-obatan yang selama ini digunakan oleh Reynhard Sinaga untuk membuat para korbannya tak sadarkan diri nampaknya tidak bekerja dengan baik pada korban terakhirnya yang berusia 18 tahun tersebut.

Baca Juga: Hingga 15 Januari Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi, TNI AU Sampai Terjunkan Dua Pesawat di Pesisir Kabupaten Serang, Tabur Garam Demi Modifikasi Hujan

Sang korban terbangun lalu menyadari Reynhard Sinaga sedang memerkosa dirinya dan melakukan perlawanan luar biasa hingga melukai Reynhard Sinaga.

Remaja itu kemudian menelepon nomor darurat 999 dan ambulans segera tiba di Montana House, tempat Reynhard Sinaga tinggal selama lima tahun, di sudut klub-klub tempat ia menemukan banyak korbannya.

Reynhard Sinaga diulurkan dan dibawa ke rumah sakit dengan dugaan pendarahan di otak, sementara polisi menangkap remaja itu karena dicurigai membahayakan tubuh.

Baca Juga: 4 Hari Bertarung dengan Jarum dan Selang yang Dimasukkan ke Tubuhnya, Bayi Mungil Ini Menyerah Hingga Harus Hembuskan Napas Terakhirnya, Asap Rokok Ayah dan Kakaknya Jadi Tersangka Keji Kasus Ini

Detektif dari polisi Greater Manchester segera menyadari bahwa mereka telah menahan orang yang salah.

Mereka pergi ke Manchester Royal Infirmary untuk menanyai Reynhard Sinaga dan memperhatikan bahwa dia bertingkah aneh.

Dia terobsesi untuk diberikan teleponnya dan berulang kali memberikan kata sandi yang salah kepada polisi, mencoba mengambilnya dari seorang petugas ketika dia dengan enggan mengungkapkan pin yang benar.

Baca Juga: Mati Lemas di Samping Anaknya yang Tertidur Pulas, Nyawa PN Medan Dihabisi di Kasur oleh Istri dan 2 Orang Pembunuh Bayaran, Mulut Jamaluddin Dibekap Kain Hingga Tewas

Setelah membuka kunci telepon, mereka menemukan film-film yang menunjukkan Reynhard Sinaga memperkosa serangkaian pemuda yang tampaknya sedang tidur.

IPhone lain berisi lebih banyak film pria.

Analisis selama berbulan-bulan mengidentifikasi lebih dari 195 korban berbeda, yang semuanya tidak sadar sementara Sinaga melecehkan mereka.

Baca Juga: Mati Lemas di Samping Anaknya yang Tertidur Pulas, Nyawa PN Medan Dihabisi di Kasur oleh Istri dan 2 Orang Pembunuh Bayaran, Mulut Jamaluddin Dibekap Kain Hingga Tewas

DI Zed Ali, petugas investigasi senior, mengatakan itu “seperti mencoba menyatukan jutaan potongan gambar tanpa penutup gergaji ukir”.

Hingga pada akhirnya 48 orang korban melapor dan mengaku siap menjadi saksi dalam persidangan Reynhard Sinaga, yang pada akhirnya berbuah vonis seumur hidup untuk Reynhard Sinaga.

Lalu mengapa kasus ini bisa tertutup dari media massa?

Baca Juga: Baru 4 Hari Pasca Meninggalnya Lina, Rizky Febian Ngaku Didatangi Mendiang Ibunya Lewat Mimpi: Mama Tak Bahagia, Minta Tolong ke Iky Sama Ayah

Ternyata sebenarnya media sudah mengetahui kasus ini jauh-jauh hari.

Namun, pengadilan meminta dilakukannya media blackout atau larangan pemberitaan terkait kasus Reynhard Sinaga.

Ada dua tujuan utama dari penerapan media blackout ini.

Baca Juga: Dokumen Rahasia Bongkar Kekuatan Asli Militer Israel, Selama Ini Jadi Sekutu Amerika, Siapa Sangka Negeri Zionis Tak Akan Sanggup Bantu Paman Sam Jika Diserang Iran

Pertama, karena kasus itu harus dibagi menjadi empat persidangan terpisah.

Hal ini harus dilakukan sebab jumlah korban yang akan bersaksi mencapai 48 orang.

Di sisi lain, Layanan Kejaksaan Mahkota (CPS) Inggris masih terus membuka kemungkinan munculnya korban-korban lain.

Baca Juga: Ini Pengakuan Tukang Gali Kubur, Sebelum Jenazah Lina Dipindahkan ke Makam Keluarga Sule, 10 Orang Diterjunkan Urusi Liang Lahat Ibunda Rizky Febian

Mereka meyakini jumlah korban Reynhard Sinaga lebih dari 48 orang.

Bahkan, muncul dugaan jumlahnya lebih dari 100 orang.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Sudah Tahu Kasus Reynhard Sinaga Sejak Awal, Mengapa Media Inggris Memilih Bungkam Selama Dua Tahun? Benarkah karena Sosok Ayah dari Sang 'Predator'?

(*)