Agensi itu dikatakan Xu sebagai biro perjalanan wisata, hiburan serta lain sebagainya.
Xu berbohong kepada para petinggi militer Ukraina bahwa ingin menjadikan Varyag sebagai sebuah kasino terapung tempat berjudi terbesar di dunia.
Namun tetap saja butuh waktu lama bagi Xu untuk melobi para petinggi militer Ukraina agar menjual Varyag kepadanya.
Bahkan ia sampai mengirimkan berbotol-botol minuman keras khas China, erguotou dan mabuk-mabukan bersama para petinggi militer Ukraina demi melancarkan ambisinya.
Lobi Xu berhasil, pihak Ukarina setuju menjual Varyag lengkap beserta teknologi pembuatan kapal induk kepada China seharga $AS20 Juta (Rp284 miliar), jumlah yang sangat kecil bagi negeri Tirai Bambu.
Kemudian pada tahun 2000, Varyag diderek dengan menggunakan kapal menuju China.
Butuh waktu dua tahun untuk membawa Varyag ke rumah barunya lantaran harus mendapatkan izin ketika melintasi wilayah laut negara lain.
Tanggal 3 Maret 2002 kapal itu sampai ke galangan kapal Dalian, China.
Mulai saat itu diopreklah Varyag untuk mengembalikan fungsi sejatinya sebagai kapal induk tempur.
Kini setelah 16 tahun Varyag sudah resmi berganti nama menjadi Liaoning yang memperkuat angkatan laut China dan negara itu kini mempunyai kemampuan membuat kapal induk sendiri.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Liaoning, Kapal Induk China yang Dibangun dari Besi Rongsok dan 'Menipu' Ukraina.
(*)