Find Us On Social Media :

Viral, Awal Januari 2020 Arab Saudi Mendadak Berselimut Salju Tebal, Tak Lagi Panas Terik, Suhu Udara Capai 4 Derajat Celsius, BMKG Beri Penjelasan

Salju menyelimuti Tabuk, kota di Arab Saudi yang biasanya kering kerontang.

Gridhot.ID - Perubahan iklimsecara global sedang terjadi di awal tahun 2020 ini.

Dampak dari perubahan iklim ini membuat beberapa lokasi di dunia mengalami cuaca ekstrem.

Salah satunya adalah daratan Eropa Selatan dan Mediterania yang dilanda dengan badai dahsyat.

Baca Juga: Bermesin Motor dan Berbodi Barang Rongsokan, Pria Lulusan SD di Panirang Ini Berhasil Terbangkan Pesawat Buatannya: Saya Cuma Modal Youtuban

Data menunjukkan, suhu di sana mencapai 4 derajat Celsius.

Terlebih lagi saat ini kota Tabuk yang ada di Arab Saudi diselimuti salju.

Diberitakan sebelumnya, ahli meteorologi senior AccuWeather Eric Leister mengatakan, fenomena ini dipengaruhi oleh badai dahsyat dari Eropa Selatan dan Mediterania.

Baca Juga: Statusnya Cuma Teman Wanita Bukan Istri Sah, Terbongkar Tugas Khusus Fanni Aminadia Sebagai Permaisuri, Ini yang Harus Dijalankannya Sebagai Pendamping Raja Keraton Agung Sejagat

"Badai dahsyat terlacak dari Eropa Selatan dan Mediterania ke Timur Tengah pekan lalu. Hal ini membawa udara dingin di Tabuk dan mengakibatkan salju turun," jelas ahli meteorologi senior AccuWeather Eric Leister.

Apakah hanya itu yang menyebabkan salju turun di Arab?

Menurut Dodo Gunawan, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, fenomena ini adalah bukti nyata dampak perubahan iklim.

"Kejadian tersebut menandakan dampak perubahan iklim yang sudah nyata. Peristiwa-peristiwa ekstrem, termasuk salju yang turun di luar kebiasaan tempatnya adalah dampak dari perubahan iklim," kata Dodo kepada Kompas.com, Kamis (16/1/2020).

Baca Juga: Kucurkan 4 Miliar untuk Beli 6 Pengeras Suara, Pemprov DKI Jakarta Sebut TOA Canggih Bisa Antisipasi Banjir, Begini Kata Gubernur Anies Baswedan

Dodo menjelaskan, secara musim memang saat ini belahan bumi utara sedang mengalami musim dingin.

Penyebab turunnya salju pada lokasi yang bukan tempat permanen menandakan suhu pada lapisan atmosfer lebih dingin dari biasanya.

"Sehingga awan-awan cenderung turun dalam keadaan masih berbentuk salju, karena kondisi udaranya yang dingin" jelas Dodo.

Baca Juga: Hanya Dalam 3 Jam Banjir Surabaya Bisa Teratasi, Ternyata Cara Ini yang Dilakukan Bu Risma untuk Menanggulanginya, Tuai Pujian Netizen dan Jadi Trending Twitter

Dia menambahkan, fenomena-fenomena tak lazim seperti salju turun di Arab juga dapat muncul di negara lain suatu saat nanti.

"Di waktu-waktu mendatang dapat terjadi (salju turun di negara selain Arab). Ini sejalan dengan iklim yang terus berubah, akan terjadi terus dampaknya terhadap kondisi atmosfer," ungkapnya.

Dodo memperkirakan, fenomena serupa seperti salju turun di Arab juga akan terjadi lintang yang lebih rendah.

"Kemungkinan fenomena serupa (salju) bisa turun di lintang yang lebih rendah, seperti yang pernah turun di Yunani," paparnya.

Baca Juga: Tangannya Menyembul dari Dalam Tanah Secara Misterius, Mayat Pria Ini Bikin Geger Warga Kabupaten Bogor, Polisi Berhasil Ungkap Fakta Sebenarnya

Di sosial media, banyak orang yang tinggal di Arab Saudi membagikan kondisi terkini.

Ada yang membuat rekaman unta berjalan di atas salju, warga bermain salju, atau hanya lanskap putih bersih.

Pada April 2019, negara tersebut juga pernah diberitakan mengalami salju.

Baca Juga: Putrinya Dilamar Pembalap Nasional, Crazy Rich Kalimantan Siapkan Pesta Megah Kalahkan Nikahan Para Seleb, Siapkan Hunian Mewahnya dan Jet Pribadinya untuk Antar Jemput Tamu Undangan

Sementara di daerah timur seperti Uni Emirat Arab, dilanda hujan deras yang menyebabkan wilayah Dubai dan Sharjah banjir.

"Sistem badai ini bergerak ke arah timur sehingga menyebabkan banjir mematikan dan salju lebat," kata Leister.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG: Fenomena Salju di Tabuk, Arab Saudi, Bukti Nyata Perubahan Iklim"