Find Us On Social Media :

Banyak Kabar Hoaks yang Mudah Dimakan Masyarakat Indonesia, Psikolog Akhirnya Angkat Bicara, Faktor-faktor Ini Ternyata Jadi Penyebab Utamanya

ilustrasi

Gridhot.ID - Perkembangan internet memang sudah sangat masif di Indonesia.

Kabar-kabar terbaru akhirnya tersebar sangat cepat di kalangan masyarakat.

Sangannya masih banyak oknum yang memanfaatkan keadaan ini dengan menyebar berita bohong atau hoaks.

Baca Juga: Buntut Panjang Pengakuan Ningsih Tinampi, Polisi dan MUI Sama-sama Turun Tangan: Kita Tak Mungkin Bisa Manggil Malaikat dan Rasulullah

Salah satu kasus yang paling menghebohkan adalah kasus terkait aktivis Ratna Sarumpaet pada 2018 lalu.

Publik kala itu dihebohkan dengan berita penganiayaan yang dilakukan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet.

Ratna Sarumpaet digembar-gemborkan telah mengalami pengeroyokan saat berada di Bandung.

Baca Juga: Nangis Terus Kerena ASI Tetap Mengalir Meski Sudah Keguguran, Istri Gilang Dirga Akhirnya Jalani Program Bayi Tabung, Ternyata Segini Biayanya

Mencuatlah foto Ratna Sarumpaet dengan wajah bengkak dan babak belur yang tersebar luas di media sosial.

Usut punya usut, dilansir Grid.ID dari Kompas.com terungkap fakta baru bahwa Ratna terekam CCTV tengah mengunjungi RS Kecantikan di kawasan Menteng.

Hal ini pun membuat banyak pihak yang berspekulasi bahwa luka bengkak yang dialami Ratna Sarumpaet merupakan efek setelah operasi plastik.

Baca Juga: Impiannya Ditentang Sang Ayah yang Berprofesi Sebagai Polisi, Penyanyi Dangdut Ini Nekat Pergi ke Jakarta, Ngamen di Lampu Merah dengan Penghasilan Rp 10 Ribu Demi Bisa Makan

Lantas, apa sih yang membuat publik mudah sekali termakan berita hoaks ini?

Hoaks atau berita bohong memang masih menjadi persoalan yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia.

Perkembangan teknologi yang kian canggih turut berpengaruh terhadap cepatnya penyebaran hoaks.

Baca Juga: Ingin Tahu Apakah Uang Bisa Membeli Kebahagiaan, Seorang Miliader Bagi-bagi Duit Rp 123 Miliar, Syaratnya Sangat Mudah, Hanya Perlu Jadi Pengikut di Akun Twitter Pribadinya, Tertarik?

Terlebih sekarang kamu bisa dengan mudah membagikan berbagai konten dan berita melalui smartphone via media sosial atau applikasi chatting.

Penyebaran berita bohong alias hoaks memang menjadi hal merugikan.

Hoaks bisa memicu kesalahpahaman karena berita tersebut tidak memiliki sumber yang jelas sehingga tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Baca Juga: Hubungannya Tak Pernah Ada Kejelasan, Gading Marten Kembali Pamer Kemesraan dengan Juria Hartmans di Jalanan Kota London: Kita Lagi Jalan-jalan

Menurut pandangan psikologis dilansir Grid.ID dari Kompas.com, terdapat dua faktor yang membuat seseorang cenderung mudah percaya dengan hoaks.

Alasan pertama hoaks mudah menyebar adalah karena informasi di dalamnya sesuai dengan opini atau pemikiran yang dimiliki seseorang.

“Orang lebih cenderung percaya hoaks jika informasinya sesuai dengan opini atau sikap yang dimiliki. Misal seseorang memang sudah tidak setuju terhadap kelompok tertentu, produk, atau kebijakan tertentu. Ketika ada informasi yang dapat mengafirmasi opini dan sikapnya tersebut, maka ia mudah percaya,” ujar Laras Sekarasih, PhD, dosen Psikologi Media dari Universitas Indonesia.

Baca Juga: Ahmad Dhani Ketakutan, Rumahnya yang Jadi Saksi Bisu Pengusiran Maia Estianty Dijual Rp 12 Miliar, Bebi Romeo Enggan Membeli, Ini Alasannya

Laras juga menyatakan bahwa terbatasnya pengetahuan turut memengaruhi seseorang agar mudah termakan hoaks.

“Tidak adanya prior knowledge tentang informasi yang diterima bisa jadi memengaruhi seseorang untuk menjadi mudah percaya,” katanya.

Selain itu, penyebaran berita bohong melalui media sosial akhirnya membuat semua kalangan bisa terpengaruh berita hoaks.

Baca Juga: Ampuh! Inilah Cara Taiwan Halau Kapal Perang China yang Merongrong Kedaulatan Negaranya, Bisa Ditiru Indonesia di Perairan Natuna

Menurut Laras, rentan atau tidaknya seseorang terhadap hoaks lebih tergantung pada kemampuan berpikir kritis, mengevaluasi informasi, dan literasi media, bukan hanya kemahiran memanfaatkan teknologi informasi.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Isu Ratna Sarumpaet, Kenapa Masyarakat Indonesia Mudah Termakan Hoaks? Berikut Penjelasannya.

(*)