Find Us On Social Media :

Biasa Melaut Sampai Maluku dan Kalimantan, Nelayan Pantura Masih Ragu untuk Dikirim ke Natuna, HNSI Tanyakan Soal Subsidi BBM dan Kesejahteraan Nelayan yang Berangkat

Nelayan Indonesia akan siap ramaikan perairan Natuna

Pasalnya kapal yang ideal berangkat ke perairan Natuna berkapasitas di atas 100 Gross Tonnage (GT) karena jarak jauh dan ombak tinggi.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tegal, Riswanto, menjelaskan setidaknya butuh modal lebih dari Rp 500 juta untuk berangkat menuju Natuna.

Sebab kapal di atas 100 GT butuh solar sekitar 80 ribu liter.

Baca Juga: Beberapa Kali Coba Disikut Otoritarian Tiongkok, Presiden Wanita Ini Tetap Keukeuh Pertahankan Kedaulatan Negaranya, Tegas Tolak Prinsip 'Satu China'

"Itu BBM-nya saja. Belum bekal makanan, air, dan sebagainya. Maka kami menuntut kebijaksanaan pemerintah untuk memberikan subsidi BBM kepada nelayan yang diberangkatkan ke Natuna," tuturnya.

Nelayan Tegal menuju ke Natuna butuh waktu sekitar 7 hari. Perjalanan tersebut belum ditambah dengan waktu untuk mencari ikan dan sebagainya.

"Jika total bisa hingga sebulan atau dua bulan, baru mereka bisa pulang lagi. Apalagi kondisi perairan di sana juga berbeda. Karena biasanya nelayan di sini pergi melaut ke perairan Kalimantan," jelas Riswanto.

Baca Juga: Kesakitan Usai Jalan 2 Kilometer dan Rela Rogoh Kocek Rp 2 Juta Untuk Ikut Kirab, Teryata Hal Ini yang Dicari Seorang Buruh Tani Hingga Gabung Keraton Agung Sejagat, Tak Mau Komentar Saat Raja dan Ratunya Ditangkap

Sebenarnya nelayan Pantura tidak perlu persiapan khusus karena sudah terbiasa melaut.