Find Us On Social Media :

Jadi Surga Operasi Plastik, Korea Selatan Nyatanya Simpan Kejahatan Medis Mengerikan, Korban Berakhir Miliki Wajah Berantakan

Ilustrasi

Gridhot.ID - Istilah dokterhantu biasanya digunakan untuk para tenaga medis yang tidak memiliki pendidikan resmi.

Hanya berbekal sedikit pengalaman mereka sudah berani membuka praktek sendiri.

Mereka, para dokter yang tidak berlisensi ini jelas dapat menyebabkan bahaya bagi pasien di meja operasi Korea Selatan.

Baca Juga: Kini Bahagia Hidup dengan Mantan Istri Ahmad Dhani, Irwan Mussry Ternyata Pernah Jalin Kasih dengan Artis Papan Atas Ini, 8 Tahun Gantungkan Hubungan Tak Berujung Pernikahan

Dilansir dari Sandiegouniontribune.com, pada tahun 2015 silam, seorang mahasiswa berusia 26 tahun dari Cheonan, Park HI membayar 12 juta won (sekitar Rp160 juta) pada tahun 2012 atas operasi yang telah dijalankannya.

Park HI mempertajam garis rahangnya dengan operasi kosmetik.

Namun prosedur itu menjadi kacau, wajahnya seperti disayat-sayat.

Baca Juga: Ditinggal Almarhum Ayahnya Saat Masih Berusia 10 Tahun, Anak Laki-laki Pertama Uje Kini Kerap Tampil dengan Gaya Playboy, Beda Jauh dengan Imej Imutnya

Tak hanya itu, Park HI juga harus menanggung kelumpuhan parsial serta menderita edema.

"Saya pergi ke dokter Sang karena dia dulu sangat terkenal," kata Park.

Anehnya, dokter Sang menjanjikan prosedur operasi akan ditangani olehnya sendiri dan hanya akan memakan waktu seminggu.

Baca Juga: Dijodohkan Netizen dengan Penabuh Kendang Didi Kempot, Nella Kharisma Tampil Cantik dengan Baju Tidur, Tak Sungkan Joget-joget di dalam Mobil, Lagi Kasmaran?

Seperti yang kita tahu, Korea Selatan adalah surganya bedah plastik.

Lebih dari 4.000 klinik melakukan 250.000 operasi kosmetik setiap tahunnya.

Menurut International Society of Aesthetic Plastic Surgery, rasio tertingginya adalah sekitar 13 dari 1.000 orang yang memilih untuk melakukan operasi plastik.

Baca Juga: Sudah Dapat Restu dari Anak-anak, Sule Disebut Kuasa Hukum Bakal Menikah Dekat-dekat Ini, Petugas KUA Malah Sampaikan Hal Tak Terduga

Namun ahli bedah terkenal tidak dapat memenuhi semua permintaan yang begitu tinggi.

Akhirnya, banyak pasien yang memilih pergi ke 'dokter hantu'.

Park, yang pernah mendengar desas-desus tentang ahli bedah tiruan, menaruh perekam video di sakunya beberapa menit sebelum dibius.

Baca Juga: Pecahkan Misteri Kematian Basuki Abdullah, Leo, Anjing German Shepherd yang Berhasil Bongkar Identitas Pelaku Pembunuh Sang Maestro Lukis Hampir Luput dari Sorot Media, Ini Kisahnya

Setelah dirinya sadar, apa yang dapat didengarnya sungguh membuatnya ngeri.

Saat Park tak sadarkan diri di bawah pengaruh obat bius, dokter bedah lain yang bukan dokter Sang datang dan mengolok-olok tubuhnya yang kurus.

Park mengeluh bahwa keputusannya melakukan operasi itu adalah keputusan terburuk dalam hidupnya.

Baca Juga: Bertingkah Aneh dan Jadi Pendiam Sejak Umur 10, Wanita Ini Mengurung Diri Dalam Rumah Selama 27 Tahun, Berteman Gelap hingga Rambut Jadi Sarang Tikus

Tidak menjadi seperti apa yang diidam-idamkannya, Park justru menderita edema wajah.

Saraf dagunya bahkan tidak dapat berfungsi dan hidungnya tampak kerdil.

Semua menjadi kebalikan-kebalikan dari yang diinginkannya.

Baca Juga: Disuguhi Jajan Pasar dan Ubi Goreng Saat Lakukan Kunjungan, Anggota Dewan Ngamuk Banting Makanan yang Disajikan: Hidangan yang Memalukan dan Tak Etis

Ada juga pasien yang merasa menjadi korban melaporkan klinik ke persidangan.

Namun dalam kasus-kasus seperti itu, pasien cenderung menemui kekalahan.

"Ketika seorang pasien pergi ke pengadilan, klinik akan menyerang balik dan menggugatnya sebagai bentuk pencemaran nama baik," kata An Gijong, perwakilan hukum Organisasi Aliansi Pasien Korea.

Baca Juga: Dipenuhi Lelaki Hidung Belang dan Kupu-kupu Malam, Gunung Kemukus Ternyata Masih Simpan Sisi Kelam Dibalik Tradisi Ngalap Berkahnya, Dikelola Baik Oleh pemerintah Sragen Sebagai Tempat Ziarah

Selanjutnya, pasien membutuhkan sejumlah besar uang dan waktu untuk melanjutkan proses dan berujung pada kekalahan.

Salah satu organisasi yang paling keras menentang praktik ini adalah Asosiasi Ahli Bedah Plastik Korea, yang dipimpin oleh dokter veteran Kim Sungwoong.

Kim menekankan bahwa hal yang paling utama dalam proses operasi plastik adalah hubungan dokter dan pasien.

Baca Juga: Hanya Beranggotakan 50 Orang, Inilah Tiger Squad, Tim Pemburu Elit Arab Saudi Bentukan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Siap Culik dan Bunuh Pembangkang Kerajaan

"Ahli bedah harus berusaha mengenali kliennya secara pribadi untuk kemudian mempelajari kasusnya dengan baik," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul 'Dokter Hantu': Menguak Sisi Gelap Operasi Plastik di Korea Selatan yang Bikin Merinding.

(*)