Mencekam, Rumah Sakit Dipenuhi Mayat, Mahasiswa Indonesia Ini Beri Kesaksian Suasana Kota Wuhan Selama Masa Isolasi Virus Corona, Dilarang Pakai Kendaraan Umum Hingga Uang Tak Cukup untuk Beli Sembako

Senin, 27 Januari 2020 | 11:13
Kompas TV dan Twiter

Mahasiswa Indonesia ceritakan suasana mencekam kota Wuhan

Gridhot.ID - Wabah virus Corona terus membuat masyarakat dunia kawatir.

Sudah banyak korban jiwa berjatuhan akibat wabah yang terjadi saat ini.

Sudah menyebar ke berbagai negara, China akhirnya mengisolasi kota Wuhan yang diduga jadi tempat pertama penyebaran virus tersebut.

Baca Juga: Punya Wajah Judes Sampai Kelakuan Agresif, Kucing Ini Dapat Gelar Terburuk di Dunia, Suka Pura-pura Sakit Biar Dapat Perhatian

Sudah 4 hari kota Wuhan, kota di China tempat virus 2019-nCoV atau Novel Coronavirus telah disegel oleh pemerintah setempat.

Penguncian ini disebabkan karena pemerintah China mengantisipasi penyebaran virus Corona dari Wuhan.

Wuhan adalah tempat kasus infeksi virus Corona pertama kali terjadi, sekitar akhir tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Bekas Darah Sebagai Pertanda, Warga di Jawa Timur Berhasil Tangkap Tuyul Pencuri Uang, Wujudnya Mengerikan, Mirip Janin Habis Keguguran

Berasal dari pasar hewan, virus Corona berpindah inang dari hewan ke manusia.

Sejak saat itu banyak yang kemudian terjangkit penyakit pernapasan, dengan gejala awal mirip flu tetapi kemudian meningkat menjadi pneumonia.

Kini, selain sudah membunuh 41 warga di China, virus Corona juga sudah menyebar ke 11 negara lain.

Baca Juga: Diduga Jadi Pembawa Virus Corona, Kelelawar Ternyata Pernah Jadi Santapan Presiden Jokowi Saat Kunjungan, Padahal Hewan Tersebut Bisa Simpan Virus-virus Ini

Oleh sebab itulah Wuhan disegel, tidak ada penerbangan masuk maupun keluar dari kota tersebut dan karantina besar-besaran dilakukan di seluruh kota.

Penyegelan kota mulai diberlakukan pada 22/1/2020.

Dilansir dari Kompas TV, seorang mahasiswa Indonesia di Wuhan, Rio Alfi, membagikan ceritanya terkait kondisi yang terjadi di Wuhan setelah penyegelan kota terjadi.

Baca Juga: Jual Diri Lewat Media Sosial, 6 Bocah ABG Ini Bandrol Harga Mulai Rp 300 Ribu, Butuh Uang Buat Ongkos Pulang Liburan

Alfi mengatakan transportasi umum sudah ditutup, meliputi bus, kereta maupun subway atau kereta bawah tanah.

Wuhan, yang sedang menghadapi musim dingin, terasa sepi meskipun sedang merayakan Tahun Baru China.

Pada 25/1/2020, Alfi menyebut mulai besoknya (26/1/2020) Universitasnya mulai melarang menggunakan sepeda listrik yang disediakan oleh Universitas.

Baca Juga: Dipercaya Pakai Ilmu Pengasihan Agar Dapat Rejeki Berlebih, Teddy Ditantang Mbak You Tampil di Publik Tanpa Peci dan Kacamata, Sang Paranormal: Begitu Dia Buka Semua, Sangat Lain

Jika ada yang berkenan menggunakan, harus melalui prosedur registrasi terlebih dahulu.

Otomatis, pilihan transportasi yang dapat penduduk pilih hanyalah dengan berjalan kaki.

Alfi menyebut, belum ada kejelasan sampai kapan Wuhan akan ditutup, pasalnya baik pemerintah setempat maupun KBRI belum memberikan kepastian informasi.

Baca Juga: Sok-sokan! Disebut Bakal Dijemput Paksa Polisi, Nikita Mirzani Tantang Pihak Ini: Tongkrongin Rumah Gue, Kira-kira Dijemput Gak

Kota Wuhan sendiri sedang membangun rumah sakit baru, dimulai sejak 23/1/2020 yang nantinya akan digunakan khusus menangani virus Corona.

Hal tersebut tidak lepas dari betapa kewalahannya pihak staff medis berbagai rumah sakit di kota Wuhan menangani beribu-ribu pasien yang terjangkit infeksi virus Corona.

Dokter dan perawat kewalahan, sampai-sampai mereka tidak mengurusi mayat jenazah pasien virus Corona.

Baca Juga: Disimpan Selama 10 Hari, Jasad Wanita Hamil Ini Bikin Panik Keluarga Setelah Melahirkan di Peti Mati, Begini Kronologinya

Mayat-mayat tersebut hanya dibiarkan bergelimpangan di koridor-koridor rumah sakit, bersebelahan dengan para pasien yang menunggu antrian untuk diperiksa.

Total mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Wuhan berjumlah 93 mahasiswa.

Mereka sudah tidak bisa pulang ke Indonesia, sebab penerbangan rute Wuhan-Indonesia sudah ditutup untuk sementara waktu sampai virus Corona mereda.

Baca Juga: Buat Betrand Peto Naik Pitam Hingga Ngadu pada Ayah Angkatnya, Ucapan Siswa Ini Bikin Telinga Putra Ruben Onsu Panas: Enak Dong Lo Bisa Gitu-Gitu

Instruksi dari kampus adalah sebaiknya para mahasiswa berdiam diri di kamar masing-masing, agar tidak terjangkit virus mematikan tersebut.

Mereka juga disarankan hindari tempat-tempat keramaian, serta menjaga kebersihan.

Saat pergi ke luar rumah, mereka harus memakai masker, dan setelah dari luar rumah mereka harus mencuci tangan.

Baca Juga: Kelewat Lenjeh Saat Masak Bareng Pasha Ungu, Ayu Ting Ting Bikin Sebal Ruben Onsu, Tangan Sang Biduan Sampai Dipukul Pakai Centong Kayu

Prosedur mencuci tangan juga diharuskan sebelum mereka makan.

Alfi juga kemudian menyebut harga sembako di kota yang terisolasi tersebut.

Naas, sembako mulai mengalami kenaikan harga, pun stoknya pun mulai terbatas.

Baca Juga: Sudah Operasi Payudara di Thailand, Millen Cyrus Sempat Tak Terima Saat Disemprot Ashanty, Sebut Sang Tante Penuh Kepalsuan: Dia Jaga Image, Padahal Aslinya...

Dengan sedih, ia mengatakan bagi mereka mahasiswa yang mengandalkan uang beasiswa, kemungkinan biaya hidup mereka kurang mencukupi untuk membeli sembako.

Selanjutnya, ia menginformasikan tentang status evakuasi mahasiswa.

Menurut informasi yang ia terima dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Tiongkok bekerjasama dengan KBRI, mereka belum dapat memberikan kejelasan apakah para mahasiswa dapat dievakuasi.

Baca Juga: Mencla-mencle! Awalnya Ngaku Jadi Milioner dan Bantah Nikahi Lina Karena Harta, Teddy Kini Akui Cuma Tinggal di Kontrakan: Buktinya Saya Sampai Sekarang Masih Sewa Rumah

"Kami semuanya berharap.. jadi.. dapat solusi yang terbaik, bagaimana kami di sini bisa dievakuasi ke kota yang lebih aman lagi.

"Nah, untuk sementara memang yang terbaik ya berdiam diri di kamar, tidak ke mana-mana, jadi memang seperti itu," ujarnya dengan nada pasrah.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Stok Makanan Sudah Semakin Menipis Hingga Akhirnya Memohon untuk Dievakuasi, Inilah Kesaksian WNI di Wuhan yang Jadi 'Sarang' Virus Corona.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari online