Find Us On Social Media :

Gaji Pas-pasan Bukan Halangan, Anggota Brimob Asal Madiun Ini Tetap Bertekad Sekolahkan Puluhan Anak-anak Terlantar: Sudah Ada yang Jadi Polisi, Guru, Hingga Pegawai Bank

Anggota Brimob Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur, Brigpol Rochmat Tri Marwoto, bersama istri dan anak-anak asuhnya. Brigpol Rochmat mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian karena dedikasinya mengasuh, membesarkan, dan membiayai sekolah 64 anak tak mampu.

"Saat kuliah di Jakarta, saya bekerja sampingan menjadi tukang ojek dari pukul 15.00 sampai pukul 21.00. Dari hasil ojek, saya mendapatkan tambahan pendapatan Rp 7.000 hingga Rp 12.000," kata Rochmat.

Pengalaman pahit itulah yang membuat Rochmat, selama lebih dari 10 tahun, berjuang untuk tak hanya membiayai sekolah, tapi juga kebutuhan hidup anak-anak asuhnya.

Baca Juga: Kirim Foto Bugil ke Narapidana, Seorang Polwan Dipecat Secara Tidak Terhormat, Padahal Statusnya Tak Lagi Single, Sudah Punya Suami Sekaligus Anak

"Kalau anak-anak mau sekolah sampai perguruan tinggi, ya saya siap tanggung biayanya. Dari mereka, kini ada yang sudah jadi polisi, guru, hingga pegawai bank," kata Rochmat.

Namun, tentu saja keinginan tersebut tak semudah membalikan telapak tangan. Apalagi mengingat gajinya yang pas-pasan.

Dalam sebulan, rata-rata ia harus mengeluarkan biaya Rp 8 juta untuk makan dan uang saku anak asuhnya.

Baca Juga: Baru 6 Bulan Mengecap Manisnya Mahligai Pernikahan, Dokter Ini Nekat Akhiri Hidup, Tak Bisa Terima Kenyataan Saat Tahu Suaminya Ternyata Penyuka Sesama Jenis

Tak pelak, setiap hari dia harus memasak delapan kilogram beras. Belum ditambah dengan lauk-pauk yang harus disediakan setiap hari.

Untuk itulah, Rochmat bersama istrinya membuka aneka usaha. Usaha yang dibuka yaitu perkebunan, toko kelontong, dan toko buah.