GridHot.ID - Akun Facebook Zikria Dzatil sempat membuat heboh media sosial.
Sebab, akun tersebut kedapatan menghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Dilansir dari Tribun Jakarta, pemilik akun Facebook Zikria Dzatil akhirnya ditangkap oleh tim Satreskim Polrestabes Surabaya.
"Sudah kami amankan, tapi masih dalam pemeriksaan. Nanti dirilis oleh Pak Kapolrestabes (Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho)," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran, Minggu (2/2/2020).
Sudamiran mengatakan, pelaku merupakan perempuan berusia 44 tahun.
Tak cuma itu, nama asli pelaku rupanya juga sama dengan nama akun Facebook yang dilaporkan yaitu Zikria Dzatil.
"Kami tangkap dia di rumahnya di Bogor, tanpa perlawanan, karena dia seorang perempuan," kata Sudamiran.
"Pelaku sudah di Surabaya dan sudah diperiksa," sambungnya.
Keseharian Pelaku
Terduga penghina Wali kota Surabaya, Zikria Dzatil diketahui telah tinggal di Perumahan Mutiara Bogor Raya, RT04/16, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor selama 4 tahun.
"Sebetulnya warga saya ini sudah cukup lama juga tinggal di sini. Awalnya ngontrak mungkin 2 tahunan terus rumah itu mungkin cocok, dibeli. Sampai sekarang udah 4 tahunan lah di sini," ujar Ketua RW setempat, Priyono pada Minggu (2/2/2020).
Selain itu, Priyono sempat menjelaskan kalau pelaku sudah memiliki tiga anak yang salah satunya masih berumur dua tahun.
Sedangkan suami pelaku kerap bekerja di luar Bogor dan pulang kerumah hanya di setiap akhir pekan.
"Saya kira umum-umum aja kok, artinya ada kegiatan terlibat, kemudian ada kegiatan ibu-ibu juga ikut dan suaminya sendiri juga sering berjamaah di masjid gak masalah," kata Priyono.
Priyono kemudian mengungkapkan, pelaku tak terlibat dengan partai atau organisasi tertentu.
"Selama itu, kalau orang-orang partai itu ada simbol-simbol tertentu atau pampflet atau apalah, ini gak ada. Kampanye atau sosialisasi salah satu warna juga gak pernah," katanya.
Sang pemilik akun Facebook Zikria Dzatil itu rupanya membuka warung kelontong di rumahnya.
"Jualan dia sembako di situ, warung di garasi itu, ada kopi, ada di situ," tambah ketua RT setempat, Komar Saleh.
Sempat Mengurung Diri
Penangkapan terduga pelaku yang hina orang nomor satu di Surabaya ini dilakukan pada Jumat (31/1/2020) malam.
Ketika rumahnya didatangi oleh aparat, terduga pelaku ini tak langsung membukakan rumahnya.
Malahan ia mematikan lampu rumahnya secara mendadak.
Penangkapan yang dilakukan oleh polisi ini juga empat disaksikan oleh ketua RT setempat yang bernama Komar Soleh.
Komar menjelaskan kalau ibu rumah tangga terduga pelaku ujaran kebencian ini mengaku sempat kaget dan mengurung diri di lantai 2 rumahnya.
"Tadinya agak susah pintu mungkin kaget atau gimana, kan gak ada suaminya (kerja). Setelah ditelepon suaminya, baru cair. Dia sendiri mengakui, waktu ketok-ketok saya di lantai atas, kaget, saya lagi menenangkan diri, ngisi energi, katanya," terang Komar Soleh kepada Tribun Bogor, Minggu (2/2/2020).
Komar kembali menjelaskan kalau terduga pelaku ini seperti sudah merasa akan didatangi oleh polisi.
Namun tak diketahui darimana ia mendapatkan informasi tersebut.
"Feeling itunya saya gak tahu, mungkin dia udah ngerasa," kata Komar.
Meski begitu, Komar mengatakan kalau terduga pelaku ini cukup kooperatif saat ditangkap.
Namun, ibu rumah tangga ini sempat sedikit mengelak saat ditanyai sejumlah aparat.
"Pas saat itu agak kurang ini ya, agak turun naik pembicaraan. Tapi gak sampe lama di situ. Kan mungkin dia kaget ada polisi di situ," katanya.
Artikel ini telah tayang di Suar.id dengan judul "Sempat Ngumpet di Rumah Saat Akan Ditangkap Polisi, Begini Keseharian Ibu Rumah Tangga Penghina Wali Kota Surabaya Sebelum Ditangkap, Pak RW: Saya Kira Umum-umum Aja Kok..."
(*)