Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gaji Pas-pasan Bukan Halangan, Anggota Brimob Asal Madiun Ini Tetap Bertekad Sekolahkan Puluhan Anak-anak Terlantar: Sudah Ada yang Jadi Polisi, Guru, Hingga Pegawai Bank

None - Senin, 03 Februari 2020 | 08:42
Anggota Brimob Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur, Brigpol Rochmat Tri Marwoto, bersama istri dan anak-anak asuhnya. Brigpol Rochmat mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian karena dedikasinya mengasuh, membesarkan, dan membiayai sekolah 64 anak tak mampu.
KOMPAS.com/Dokumentasi Brigpol Rochmat

Anggota Brimob Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur, Brigpol Rochmat Tri Marwoto, bersama istri dan anak-anak asuhnya. Brigpol Rochmat mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian karena dedikasinya mengasuh, membesarkan, dan membiayai sekolah 64 anak tak mampu.

GridHot.ID-Meski tidak memiliki gaji yang sangat besar, anggota BrimobIpda Rochmat Tri Marwoto, anggota Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur mengasuh 79 anak tak mampu.

Kisah ketulusannya bahkan sempatviral pada akhir 2017.

Saat itu Rochmat yang masih berpangkat Brigpol menjadi pembicaraan setelah mendapat penghargaan dari Kapolda Jatim saat itu, Irjen Machfud Arifin, karena bersama istrinya bahu-membahu menghidupi dan menyekolahkan mulai anak yatim, anak telantar, hingga anak mantan pecandu narkoba.

Baca Juga: Teleponan dengan Ariel Noah, Luna Maya Tak Bisa Sembunyikan Rasa Malu, Netizen Heboh Minta Keduanya Kembali Menjadi Sepasang Kekasih

"Anak yang pernah makan satu rumah dengan saya ada 64 anak. Ada yang tinggal dua bulan, ada yang tujuh tahun," kata Rochmat, Rabu (22/11/2017) siang, seperti dilansir darikompas.com.

Pengabdiannya pada anak-anak terlantar, kurang mampu, dan yatim piatu ini sudah berlangsung sejak 2007.

Alasanwarga Dusun Jati, Desa Klagenserut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, untuk mengasuh anak-anak tersebut ternyata dipicu oleh pengalamannya sendiri saat mengalami kesulitan untuk membiayai kuliahnya diSekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia di Jakarta, 10 tahun lalu.

Baca Juga: Berlapis Emas 22 Karat, Rumah Komedian Ini Tampak Begitu Mewah dan Elegan, Desain Kamar Mandinya Saja Mirip-mirip Fasilitas Hotel Bintang Lima

Bahkan, saat itu, untuk menutupi kebutuhan kuliah, dia harus bekerja sampingan sebagai tukang ojek.

"Saat kuliah di Jakarta, saya bekerja sampingan menjadi tukang ojek dari pukul 15.00 sampai pukul 21.00. Dari hasil ojek, saya mendapatkan tambahan pendapatan Rp 7.000 hingga Rp 12.000," kata Rochmat.

Pengalaman pahit itulah yang membuat Rochmat, selama lebih dari 10 tahun, berjuang untuk tak hanya membiayai sekolah, tapi juga kebutuhan hidup anak-anak asuhnya.

Baca Juga: Kirim Foto Bugil ke Narapidana, Seorang Polwan Dipecat Secara Tidak Terhormat, Padahal Statusnya Tak Lagi Single, Sudah Punya Suami Sekaligus Anak

Source :Intisari Online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x