"Kalau anak-anak mau sekolah sampai perguruan tinggi, ya saya siap tanggung biayanya. Dari mereka, kini ada yang sudah jadi polisi, guru, hingga pegawai bank," kata Rochmat.
Namun, tentu saja keinginan tersebut tak semudah membalikan telapak tangan. Apalagi mengingat gajinya yang pas-pasan.
Dalam sebulan, rata-rata ia harus mengeluarkan biaya Rp 8 juta untuk makan dan uang saku anak asuhnya.
Tak pelak, setiap hari dia harus memasak delapan kilogram beras. Belum ditambah dengan lauk-pauk yang harus disediakan setiap hari.
Untuk itulah, Rochmat bersama istrinya membuka aneka usaha. Usaha yang dibuka yaitu perkebunan, toko kelontong, dan toko buah.
Penghargaan
Atas jasanya, Rochmat pernah mendapat penghargaan berupa pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP)dariKepala Polri kala itu, Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Setelahnya, pada Oktober 2018, Rochmat juga sempat dikabarkan mendapat penghargaan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Penghargaan tersebut diberikan kepada Rochmat yang saat itu sudah mengasuh 79 anak, bukan lagi 64, olehstaf United Nation Of Information Center, Leodewyk Pasulatan.
Bahkan saat acara penyerahan penghargaan dilakukan secara melalui sebuah acara khusus.