Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID -Seorang remaja berinisial A (18) menjadi korban pemerkosaan oknum PNS yang menjadi pejabat di lingkungan Pemprov Papua.
Dikutip dari Kompas, pejabat itu diduga memerkosa korban di sebuah hotel di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
A yang masih duduk di bangku SMA kelas XI dilecehkan pada 28 Januari 2020 pukul 17.00.
Hal tersebut dibenarkan ibunda dari A yakni Ana saat dihubungi, Sabtu (1/2/2020).
Semua berawal ketika oknum PNS ini meminta nomor telepon A kepada Ana.
Ana tidak menaruh curiga kepada pelaku lantaran AG ini merupakan teman baik dari ayahanda A.
Seelah nomor A didapat, pelaku lalu mengajak korban untuk makan di hotel tersebut.
"Biasa kan kalau orang Papua kalau ada teman datang ke Jakarta pasti bilang 'kita ada di sini' lalu ngajak makan. Biasa itu," kata Ana.
Usai makan, AG langsung berusaha melancarkan niat bejatnya.
AG mengajak A ke kamar yang ada di lantai lima dengan alasan ingin membicarakan sesuatu.
A yang saat itu masih menggunakan seragam sekolah pun masuk ke kamar.
Korban ditawari segelas minuman yang diduga sudah dicampur dengan obat tertentu.
"Dikasih minuman seperti teh leci. Pas diminum hilang kesadaran. Tahu-tahu pakaiannya sudah dibukain," kata Ana.
AG pun melampiaskan nafsunya ke remaja tersebut.
Selang beberapa jam, A pun sadar dan mengetahui jika pakainya sudah terbuka.
A langsung memutuskan pulang sendirian dari hotel.
Takut untuk mengadu ke orang tua, A lebih memilih mengadukan hal tersebut kepada guru pembimbingnya di sekolah.
"Gurunya lalu hubungi bapaknya dan saya langsung dikabari," ujar dia.
Mendapati kabar tersebut, Ana pun berang. Tidak pernah ia sangka pria yang akrab dengan suaminya itu tega memerkosa putrinya.
"Dia pikir anak saya pelacur? Saya benar-benar tidak terima. Sangat tidak terima. Dia ini anak satu-satunya saya," tambah Ana.
Ia pun langsung melaporkan kejadian ini pihak Polres Metro Jakarta Selatan guna ditangani lebih lanjut.
"Sudah. Tanggal 30 (Januari) kita sudah buat laporan," tambah dia.
Anaberharap polisi bisa menyelidik kasus ini dan pelaku bisa mendapatkan hukuman yang setimpal
Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar M. Irwan Susanto mengatakan pihaknya sudah menerima laporan tersebut.
"Ya betul, cuma saya belum mendalami ya. Belum dapat informasi dari penyidik kita," kata dia saat dihubungi, Sabtu (1/2/2020).
Sementara, kasus pemerkosaan ini turut mengundang perhatian Veronica Koman, tersangka kerusuhan Papua dan Papua Barat.
Lewat akun Facebook pribadinya, Senin (3/2/2020), perempuan yang kini menjadi buron itu membongkar identitas pelaku.
Veronica yang tengah berada di Australia itu langsung menyebut nama pejabat yang disebutkan berinisial AG.
Veronica dengan lantang menyebut pejabat tersebut adalah Aloysius Giyai.
''Yang perlu disamarkan atau diinisialkan itu nama korban, bukan pelaku. Name and shame: ALOYSIUS GIYAI,'' tulis Veronica.
Pada postingan selanjutnya Veronica memerinci sosok Aloysius Giyai.
''Korban perkosaan Aloysius Giyai ada banyak dan rata-rata umur belasan tahun.Aloysius Giyai adalah seorang predator.Kalau ada yang tanya mengapa korban yang lain tidak (belum) mengaku?- karena Aloysius Giyai adalah laki-laki berkuasa, ia bisa memelintir persepsi publik dan hukum;- karena masyarakat tidak akan percaya (seperti kasus ABS ini);- karena masyarakat malah akan menyalahkan korban (seperti kasus ABS ini).
Pesan saya untuk para korban:Saya mendengarmu, saya mempercayaimu, kamu berharga, kamu tidak salah, yang salah adalah pelaku.
Baca Juga: Kini Hidup Bahagia dengan Istri Baru, Sajad Ukra Justru Ketahuan Masih Kirim Puluhan Pesan pada Nikita Mirzani: Gagal Move On Karena Nyai Terlalu EndulPesan saya untuk sesama perempuan lainnya:Hukum kita belum memihak korban perkosaan. Bila Aloysius Giyai pada akhirnya lolos dari jeratan hukum, jauhilah!'' tulis Veronica.
(*)