Find Us On Social Media :

'Daripada Saya Mati di Rumah, Lebih Baik Saya Mati di Depan Istana, Akan Lebih Membanggakan Anak Istri'

Warga asal Mojokerto, Jawa Timur bergabung dalam aksi Kamisan di depan Istana Merdeka, Kamis (6/2/2020).

Bahkan, ia rela mempertaruhkan nyawanya demi tuntutannya itu.

Baca Juga: Hanya Bisa Menyapa dari Dalam Bus, Naluri Prabowo Subianto untuk Menolong WNI dari Wuhan di Natuna Tak Terbendung, Sempat Ingin Nekat Turun untuk Berinteraksi Langsung

"Daripada saya mati di rumah, lebih baik saya mati di (depan) istana ini, akan lebih membanggakan anak istri," tegas Yani.

Yani mengaku, warga Desa Lebakjabung merasa dijajah karena tidak memiliki ruang hidup di desanya sendiri.

"Kami merasa dijajah di sana, kami punya inovasi, kami punya kreasi di desa kami, tidak hanya sekadar dikasih uang kompensasi," tutur Yani.

Baca Juga: Kerahkan Hercules dan Boeing 737 untuk Evakuasi WNI dari Wuhan, Ini Spesifikasi Pesawat yang Digunakan TNI AU, Muat Banyak dan Siap Selamatkan Warga Indonesia dari China

Warga Desa Lebakjabung menolak penambangan batu andesit yang dilakukan perusahaan tambang CV Sumber Rejeki dan CV Rizky Abadi.

Penolakan itu terjadi karena lokasi pertambangan berada di hulu sungai dan kawasan hutan lindung.