Hal tersebut dinilai akan merusak lingkungan dan mata air yang menjadi tumpuan warga desa sehari-hari.
Sampai tuntutannya tersampaikan, Yani dan kedua kawannya menegaskan tidak akan pulang dan akan menunggu di depan istana.
"Tetap di sini, harus sampai bertemu Pak Jokowi. Kalau tidak ketemu Pak Jokowi, tentunya kami tidak akan berani pulang," tukas Yani.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Daripada Saya Mati di Rumah, Lebih Baik Saya Mati di Depan Istana..."
(*)