'Saya Sangat Lelah di Sini, Saya Akan Sangat Berterima Kasih Jika Ada Orang yang Memaafkanku'

Sabtu, 08 Februari 2020 | 15:13
Kolase Youtube BBC Indonesia

Kisah Nada Fedulla, Gadis Asal Indonesia Dipaksa Ayahnya Putus Sekolah Demi Bergabung Dengan ISIS di Suriah: Saya Tak Tahu Ayah Akan Bawa Kami ke ISIS

Gridhot.ID -Rencana pemulangan WNI eks ISIS ke Indonesia masih menjadi perdebatan.

Pemerintah sampai saat ini masih mempertimbangkan wacana pemulangan WNI mantan ISIS.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan masih berpendapat menolak kepulangan WNI.

Baca Juga: Disebut-sebut Panglima ISIS Indonesia Hingga Bisa Video Call dari Penjara, Ini Sosok Aman Abdurahman, Dedengkot JAD Dibalik Teror Bom Thamrin

"Kalau saya saja sih, ya saya akan bilang tidak. Tapi tentu saja, ini masih akan dibahas dalam rapat terbatas."

Kalimat itu merupakan tweet Jokowi di akun Twitter pribadinya, Kamis (6/2/2020), saat menanggapi pertanyaan wartawan terkait wacana pemulangan WNI eks ISIS.

Kicauan yang diunggah Jokowi pukul 09.04 WIB itu telah dibagikan ulang sebanyak 470 kali dan disukai lebih dari 2.200 orang.

Baca Juga: Pakai Nama Samaran Ramzi, Wartawan Prancis Menyusup ke Sarang ISIS, Bukan Ahli Ibadah yang Didapati Malah Pemuja Setan yang Ia Temui

Netizen pun ramai mengomentari cuitan tersebut, dan kebanyakan dari mereka menolak eks terduga teroris untuk dipulangkan ke tanah air.

Hal tersebut mereka ungkap lantaran khawatir akan membahayakan kondisi keamanan negara.

Seperti komentar dari @sanguan_saeutik, "Untuk mengambil keputusan seperti ini saja perlu dibahas berkali-kali, padahal kasus lama. Saran saya pak, jangan dipulangkan. Kalau mereka berulah di Tanah Air, siapa yang tanggung jawab? Mau lempar batu sembunyi tangan? Atau harus ada korban lagi agar kita belajar?”

Berdasarkan data Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), setidaknya ada 660 WNI yang diduga menjadi teroris lintas batas.

Baca Juga: 'Daripada Saya Mati di Rumah, Lebih Baik Saya Mati di Depan Istana, Akan Lebih Membanggakan Anak Istri'

Orang-orang yang tercatat sebagai WNI yang masuk dalam organisasi teroris internasional ternyata ada fakta menari dibaliknya.

Elite Readers
Elite Readers

(gambar Ilustrasi)

Seperti yang diungkap oleh BBC beberapa waktu lalu mengenai gadis Indonesia yang tak tahu akan dibawa sang ayah ke Suriah untuk jadi teroris.

Nada Fedulla, gadis remaja itu meneteskan air mata saat menceritakan pengalaman kelam dalam hidupnya sampai di tanah konflik, Suriah.

Baca Juga: Tiba-tiba Jatuh Pingsan di Lokasi Syuting, Artis Cantik Mantan Pemain Sinetron 'GGS' Ini Meninggal Dunia Usai Dilarikan ke Rumah Sakit, Ada Apa?

Saat pertanyaan pertama dilontarkan oleh jurnalis BBC, "apakah kamu memaafkan ayahmu?"

Sambil menahan air mata yang terlihat akan menetes di matanya, Nada menjawab ia memaafkan perbuatan ayahnya selama ini.

"Ya, karena dia juga manusia. Semua manusia bisa berbuat kesalahan," ujar remaja perempuan asal Indonesia tersebut.

Baca Juga: Cuma Dikirimi 2 Termos Nasi, Korban WO Bodong Pandamanda Tahan Malu di Depan Tamu Undangannya, Pakai Janur Bekas dan Tak Ada Makanan Saat Pesta Pernikahan

Nada ikut dihukum karena dosa-dosa sang ayah yang menjadi mantan kombatan ISIS di Suriah.

Ayah Nada membawa keluarganya termasuk sang nenek ke tempat konflik di Suriah pada tahun 2015 silam.

Saat itu, dirinya masih duduk di bangku pendidikan dan memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter.

Baca Juga: Terekam CCTV! Begini Detik-detik Bocah SD Berhasil Gagalkan Aksi Begal di Depok, Tanpa Rasa Takut Berani Cegat dan Tarik Tangan Pelaku

Namun impiannya sirna, saat tiba-tiba sang ayah memintanya untuk berhenti bersekolah dan mengikuti sang ayah ke tempat yang jauh.

Tangkapan layar Youtube BBC Indonesia

Nada Fedulla, Gadis asal Indonesia yang tak tahu akan dibawa ayahnya bersama keluarga ikut organisasi ISIS

Bahkan anak anggota ISIS itu tak tahu sang ayah termasuk salah satu teroris yang paling berbahaya di dunia saat ini.

"Sebelumnya, saya tidak tahu ayah akan membawa kami ke sini," sebut Nada saat ditanya mengenai kemana sang ayah akan membawa dirinya pada tahun 2015 silam.

Baca Juga: Mampu Menampung Seribu Pasien Khusus Virus Corona, Begini Penampakan Rumah Sakit Anyar di China, Berdiri Kokoh Meski Dibangun Selama 10 Hari Saja

Saat dirinya mengetahui sang ayah menghabiskan harta benda di Indonesia untuk modal datang ke Suriah dan bergabung dengan organisasi teroris ISIS, Nada pun terpukul.

Namun, ia tak bisa berbuat banyak, bahkan anggota keluarga yang lain pun sama dengan dirinya yang tak bisa berbuat banyak.

Ternyata pilihan sang ayah memang salah, keluarga kecil itu dibawa ke situasi dimana banyak orang dipenggal di tengah jalan dan masih ada ribuan kekejaman yang lain.

Baca Juga: Putusan Final Pemulangan 660 WNI Eks ISIS Berada di Tangan Presiden Jokowi, Mahfud MD Tetap Keukeuh Menolaknya: Gimana Nanti Kalo Sampe Indonesia Jadi Teroris Lagi?

Melihat pilihan yang telah ditempuh oleh ayahnya adalah sebuah kesalahan, sang ayah pun sempat meminta maaf pada dirinya namun tetap saja tak merubah apapun.

Kini sang ayah telah dipenjara atas keikut sertaannya sebagai anggota teroris ISIS di sana.

Melansir dariYoutube BBC News Indonesia, "Ini adalah hal gila yang pernah saya lakukan dalam hidup saya."

Baca Juga: Dunia Berdecak Kagum Karena Hanya Butuh 8 Hari Bangun Rumah Sakit Darurat Wabah Virus Corona di Wuhan China, Sang Arsitek Ternyata Lahir dan Besar di Jember, Begini Sosoknya

"Saya membawa seluruh keluarga saya ke Suriah," tandas ayah Nada saat diwawancarai BBC News dari balik jeruji besi.

Kini, Arief Fedulla telah mengakui kesalahannya memberikan segala yang ia punya termasuk harta benda dan keluarga untuk datang dan ikut serta di dalam organisasi terlarang ini.

Saat ditanya oleh wartawan, "apakah pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia akan membawamu pulang?"

Baca Juga: Jadi Orang Pertama yang Peringatkan Adanya Wabah Corona, Dokter Li Wenliang Dikabarkan Hembuskan Nafas Terakhirnya karena Terjangkit Corona, Kisahkan Sakit yang Dialami Sebelum Meninggal

Arief Fedulla pun hanya terpaku dan terdiam sesaat mengingat segala perbuatanya yang telah ia lakukan hampir 3 tahun terakhir.

Tangkapan layar Youtube BBC Indonesia

Camp pemukiman keluarga bekas teroris ISIS di Suriah

Dirinya mengaku tak mengetahui atas hal tersebut.

"Tidak ada satu orang pun dari Indonesia yang mendatangi saya dan berbicara dengan saya. Tidak ada satu orang pun," ujar Arief Fedulla.

Baca Juga: Tumbalkan Nyawanya Sendiri Demi Beritahu Masyarakat Tentang Corona, Dokter Ahli yang Pertama Kali Peringatkan Virus Mematikan Tersebut Kini Meninggal Dunia, Diancam Polisi Jika Berani Menyebarkan Segala Informasinya

Kini, nasib satu keluarga termasuk terduga teroris dan keluarganya itu tak mengetahui apa yang harus ia lakukan di sana.

Bahkan status kewarganegaraannya pun mereka tak tahu masih dianggap sebagai WNI ataupun akan segera dicabut seperti wacana yang santer terdengar.

Nada hanya salah satu dari banyak gadis dan anak-anak yang menjadi korban perbuatan orang tua mereka.

Baca Juga: 'Jika Aku Tidak Bisa Hidup Lagi, Maka Kalian Semua Akan Mati Bersamaku Juga'

Bocah-bocah yang kemungkinan ada puluhan atau bahkan ratusan itu menunggu jawaban dari Istana mengenai keadaan mereka kedepan dan status mereka.

Pertanyaan terakhir yang diajukan oleh wartawan BBC pada Nada, "Apa Kamu Ingin Pulang (ke Indonesia)?"

Dengan berlinang air mata gadis remaja itu menjawab dengan cepat, "Ya, Saya sangat lelah di sini. Jadi... saya akan sangat berterima kasih jika ada orang yang..."

Baca Juga: Terbukti Plin Plan! Mbak You Sebut Peci Teddy Tak Berisi Ilmu Hitam Usai Hasil Autopsi Jenazah Lina Keluar, Sang Paranormal Kini Panen Nyinyiran

"Memaafkanmu?" tambah wartawan BBC.

"Ya," jawab Nada Fedulla sambil menangis dan mengusap air mata.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul: "Kisah Nada Fedulla, Gadis Asal Indonesia Dipaksa Ayahnya Putus Sekolah Demi Bergabung Dengan ISIS di Suriah: Saya Tak Tahu Ayah Akan Bawa Kami ke ISIS."

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Sosok.id