Jelajahi Kampung Oksob, TNI Masih Belum Dapat Kepastian Lokasi Jatuhnya Helikopter MI 17 Milik Angkatan Darat, Dandim Yakuhimo Angkat Bicara

Minggu, 09 Februari 2020 | 17:25
Istimewa

Foto bangkai helikopter diduga MI 17 milik TNI AD yang hilang kontak

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Helikopter MI - 17 milik TNI Angkatan Darat (AD) dilaporkan hilang kontak pada pukul 11.49 WIT.

Helikopter tersebut hilang kontak pada pukul 11.49 WIT dalam penerbangan dari Oksibil ke Jayapura, Papua, Jumat (28/6/2019).

Hingga saat ini, pencarian masih terus dilakukan.

Baca Juga: Diduga Heli Milik TNI AD yang Hilang Kontak di Papua, Foto Bangkai MI-17 Beredar di Dunia Maya, Kini Tinggal Puing-puing, Padahal Pesawat Buatan Rusia Ini Kerap Digunakan Kongko-kongko Prajurit di Bagian Belakangnya

Dilansir Gridhot dari Kompas.com, helikopter MI - 17 tengah melakukan misi pendorongan logistik ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan di Distrik Okbibab.

Dilaporkan terdapat 12 penumpang dalam helikopter tersebut.

Penumpang tersebut terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.

Baca Juga: Punya Lisensi Terbangkan Helikopter dan Pesawat Cessna, Pria Pemandu Pesawat Ini Kini Rela Bergelut dengan Sampah Sebagai Petugas PPSU: Saya Belajar Banyak Soal Kesederhanaan

Melansir Antara, Komandan Kodim 1715 Yahukimo, Letkol Inf Eko Budi mengakui, hingga kini belum ada informasi tepat tentang keberadaan helikopter MI -17.

Sampai saat ini belum ada petunjuk atau informasi yang memastikan lokasi keberadaan helikopter seperti yang diposting di media sosial, aku Budi kepada Antara, Jumat (7/2/2020).

Diakui, sejak beredarnya foto yang diklaim sebagai reruntuhan helikopter yang mengangkut 12 penumpang termasuk crew itu, pihaknya sudah mengefektifkan kembali upaya pencaharian.

Namun, hingga kini belum ada petunjuk termasuk di kampung Oksob.

Baca Juga: Walau Belum Memiliki Markas Resmi, Pengadaan Helikopter Serang AH-64 Apache, Diyakini Bisa Buat Pasukan Elit Koopssusgab Punya Daya Gempur Mematikan, Sejajar dengan Delta Force

"Kami saat ini terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mengumpulkan kembali informasi guna menemukan keberadaan helikopter tersebut," aku Budi seraya mengakui.

Dok. Istimewa
Dok. Istimewa

Helikopter MI-17 milik TNI AD

Pencarian akan dilakukan ke kampung di sekitar Distrik Oksob.

Wilayah Distrik Oksob terdiri dari enam kampung, termasuk Oksob.

Baca Juga: Caper ke Pemerintah Indonesia, KKB Pimpinan Lekagak Telenggen Tega Aniaya Warga Tak Berdosa, Terus Berusaha Pamer Eksistensi Usai Markasnya Diobrak-abrik TNI

Menurut penuturan warga, hanya tiga kampung saja yang berpenduduk, sedangkan tiga kampung lainnya tidak berpenghuni dan dibilang kampung sakral, termasuk kampung Mirin.

Tim pencarian helikopter memang tidak melakukan pencarian di kampung Mirin, aku Dandim Yahukimo yang wilayahnya membawahi Kabupaten Pegunungan Bintang dan Nduga.

Istimewa
Istimewa

Foto bangkai helikopter diduga MI 17 milik TNI AD yang hilang kontak

Sebelumnya, sebuah foto bangkai pesawat helikopter beredar di dunia maya, Selasa (4/2/2020).

Helikopter MI-17 milik TNI AD hilang kontak sejak 28 Juni 2019 sekitar pukul 11.49 WIT dalam penerbangan Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua.

Baca Juga: TNI Siaga 1 Antisipasi Serangan Balasan, Begini Detik-detik Penyerbuan Sarang Persembunyian KKB Papua di Intan Jaya, Anak Buah Lekagak Telenggen dan Murib Lari Tunggang Langgang

MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 itu membawa 12 penumpang dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.

Melansir dari Intisari, helikopter MI-17 produksi Rusia ini juga menjadi andalan saat Perang Dingin.

MI-17 dioperasikan oleh pasukan Pakta Warsawa bisa mengangkut 30 pasukan bersenjata lengkap.

Baca Juga: TNI Sudah Siap Sedia Tempur dengan Kapal Tiongkok di Natuna, Prabowo Subianto Justru Minta Cool Saja: Bagaimanapun China Adalah Negara Sahabat

Helikopter MI-17 juga bisa digunakan untuk mengangkut logistik sebanyak 5.000 kg.

Sebagai heli transportas militer yang bisa digunakan untuk menerjunkan pasukan dari udara (airborne), MI-17 bisa mendarat di mana saja di tempat atau lapangan berumput tanpa mengalami kesulitan.

Oleh karena itu, dalam misi operasional untuk kepentingan perang dan non perang, pasukan TNI yang berada di tempat-tempat terpencil sangat mengandalkan MI-17, terutama untuk memasok logistik.

Logistik dalam jumlah besar bisa dimasukan ke dalam kabin heli MI-17 melalui pintu belakang heli (ramp door) yang bisa dibuka tutup secara hidrolik dan manual.

Baca Juga: TNI Temukan 2 Tongkat Komando Diduga Milik Lekagak Telenggen, Pimpinan KKB Paling Berbahaya di 'Segitiga Hitam' Papua

Tak hanya itu, pintu belakang heli cukup luas dan bisa digunakan kongko-kongko para personel TNI atau kru heli saat istirahat.

Biasanya para kru heli yang terdiri atas tiga orang, pilot, kopilot dan seorang teknisi serta para personil yang bertugas mengirim logistik butuh istirahat saat mendarat.

Di tengah hutan atau lokasi operasional militer di mana pun, bagi kru heli MI-17 untuk istirahat yang paling istimewa adalah di ramp door.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber ANTARA, Kompas.com