Ia mengaku sudah berbicara dengan para pemimpin redaksi media massa untuk menyiapkan draft regulasi yang bisa melindungi dan memproteksi dunia pers.
"Jangan sampai dikuasai platform digital dari luar. Tidak ada aturan, tidak bayar pajak, ambil iklan yang merugikan industri pers Indonesia," tegasnya.
Masih di tempat yang sama, Ketua umum PWI Pusat Atal S. Depari bersyukur di tengah padatnya agenda, Presiden Jokowi menyempatkan diri menghadiri acara keluarga besar wartawan Indonesia.
Atal menjelaskan, Pers Menggelorakan Kalimantan Selatan, Gerbang Ibu Kota Negara" yang menjadi tagline HPN 2020 merupakan komitmen insan pers mendorong pembangunan di berbagai daerah, termasuk Kalsel.
"Pers Indonesia adalah pers milik rakyat. Sehingga menjadi komitmen pers untuk berpihak pada kepentingan rakyat," ujarnya.
Acara ini turut dihadiri pimpinan media massa dan organisasi pers. Juga tampak Ketua MPR, Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI, Puan Maharani, serta 20 duta besar negara sahabat.(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Jokowi Kapok Pernah Tak Hadiri Peringatan Hari Pers Nasional"