Find Us On Social Media :

Jadi Motor Utama Penculikan 7 Jenderal Revolusi, Pasukan Cakrabirawa Langsung Dicap Pendukung PKI, Dibubarkan Paksa Padahal Punya Kekuatan Mumpuni

Pasukan Cakrabirawa

Mengingat banyaknya ancaman yang mengincar jiwa Presiden Soekarno itu, ajudan Presiden, Letkol Sabur, menghadap ke Istana Merdeka untuk menyampaikan laporan bahwa Departemen Pertahanan dan Keamanan berencana membentuk Pasukan Pengawal Istana Presiden (PPIP) yang lebih sempurna.

Baca Juga: Anak Danramil Diduga Ngadu pada Ayahnya Usai Ditilang, Beredar Video Sejumlah Oknum TNI Datangi Polantas yang Bertugas di Pinggir Jalan, Keroyokan Melabrak Sambil Tenteng Senjata Api

Tokoh yang ingin membentuk pasukan pengawal Istana Presiden itu adalah Jenderal AH Nasution, tapi Presiden Soekarno ternyata menolaknya.

Sebab, Mangil saat itu sudah membentuk Detasemen Kawal Pribadi (DKP) dan dirasa oleh Presiden Soekarno sudah cukup untuk mengawalnya.

Meskipun demikian, Letkol Sabur tetap mendesak Presiden Soekarno untuk membentuk PPIP hingga akhirnya disetujui.

Baca Juga: Jelajahi Kampung Oksob, TNI Masih Belum Dapat Kepastian Lokasi Jatuhnya Helikopter MI 17 Milik Angkatan Darat, Dandim Yakuhimo Angkat Bicara

Presiden Soekarno bahkan menunjuk Letkol Sabur sebagai komandan PPIP dan dipercaya merekrut anggota PPIP yang berasal dari semua angkatan (AU, AD, AL, dan Kepolisian)

PPIP kemudian berganti nama menjadi Cakabirawa dan diresmikan oleh Presiden Soekarno Pada 6 Juni 1962.

Sabur yang saat itu mendapatkan kenaikan pangkat sebagai Brigjen ditunjuk sebagai komandannya, sementara Kolonel Maulwi Saelan ditunjuk sebagai wakilnya.

Baca Juga: Jalan Bareng Rans Entertaiment Saat Lakukan Tour 100 Hari Keliling Dunia, Zaskia Sungkar Kaget Pengeluaran Raffi Ahmad untuk Sekali Makan, Setara dengan Gaji Bulanan PNS