"Aku ke atas karena kan ada yang lari-lari, cari-cari anak aku. Ditanyaian ke mereka (rekan korban). Lihat R sama MZ gak ? Katanya gak lihat. Ini udah mau waktunya salat lho. Kata mereka nanti juga salat," kata Yeniati kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (9/2/2020).
Tak sampai di sana, Yeniati mengaku terus berkeliling mencari kedua putranya itu.
Namun, sang anak tak kunjung ditemukan.
"Aku muter-muter gak ada, kenapa cuma anak aku aja yang gak ada ?," kata Yeniati sambil terisak.
Setelah terdengar suara adzan Subuh, Yeniati pun pulang ke rumah.
Setelah adzan subuh berkumandang saat Yeniati hendak hendak ambil air wudhu, pintu rumahnya tiba-tiba diketuk oleh seseorang.
Sempat mengira yang mengetuk pintu itu anaknya, namun yang datang adalah teman MZ.
Teman MZ mengabarkan bahwa putranya sudah dibawa ke rumah sakit.
"Aku baru mau ambil wudhu ke kamar mandi, udah itu ada yang ngetuk-ngetuk di sini, anak satu, bu katanya mau ngomong boleh gak ?, boleh aja, kata aku.
Ada apa ya ?. Maaf ya bu semalem punten jangan kaget kalau MZ di rumah sakit. Di situ aku udah lemes. Aku langsung kesana ke RS PMI, aku tanya mereka, mana MZ ?. Udah itu aku gak inget apa-apa lagi, campur aduk kayak begitu. Sekarang ternyata beneran (korban meninggal)," kata Yeniati.
Sedangkan saudara almarhum R berhasil selamat dari pengeroyokan gerombolan tak dikenal ini.