15 Tahun Sembunyikan Profesinya Sebagai Tukang Es Keliling, Pria Ini Punya Misi Mulia untuk Masa Depan Anak-anaknya, Tobiin: Takut Keluarga Nanti Malu

Rabu, 12 Februari 2020 | 07:13
(TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

Tobiin (54) penjual es kue keliling di Bekasi.

Gridhot.ID- Perjuangan seorang ayah untuk anaknya dalam mencari rejeki tak bisa dipandang sebelah mata.

Apapun akan dilakukan orang tua demi masa depan anaknya.

Seperti yang dilakukan olehTobiin (54) diam-diam jalani profesinya karena takutkeluarganya malu.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Ditemukan 3 Pil Ekstasi Saat Penggerebegan, Lucinta Luna Positif Gunakan Narkoba, Kombes Yusri Yunus: Dua Jenis Obat Ada di Dalam Tasnya

Terhitung saat ini sudah 15 tahun Tobiin, pria asli Tegal, Jawa Tengah menjalani hidupnya sebagai penjual es kue keliling.

Tempat es berukuran sedang dan berwarna coklat selalu dibawanya sejak pagi dari kontrakannya di daerah Pondok Melati, Bekasi.

Tak lupa ia selalu mengenakan topi kesayangannya untuk melindungi kepalanya dari cuaca yang akhir-akhir kerap tak bersahabat.

Baca Juga: Baru 100 Hari Jalankan Tugas Sebagai Menteri Jokowi, IPO Rilis Lima Nama Menteri dengan Kinerja Terburuk dan Layak Diganti, Nama Nadiem Makarim Masuk dalam Kategori

"Sudah lama saya jualan begini. Ada kali 15 tahunan," ucapnya singkat kepada TribunJakarta.com, Senin (10/2/2020).

Selama 15 tahun bekerja, Tobiin menuturkan tak memiliki cerita unik. Kehidupan yang dijalaninya selalu pasang surut.

"Namanya orang dagang, kadang habis kadang engga."

"Jadi saya setoran ke bos sesuai barang yang habis di jual aja," sambungnya.

Baca Juga: Psikisnya Down Saat Hak Asuh Anaknya Diminta Rizky Febian, Tedy Ngotot Akan Rawat Putrinya Seorang Diri: Bintang Beri Spirit Saya untuk Besarkan Dia

Namun, ada hal penting yang selalu dijaganya selama 15 tahun belakangan ini.

Selama ini, Tobiin selalu merahasiakan profesinya dari keluarganya maupun para tetangganya di kampung.

"Tapi selama ini keluarga saya enggak ada yang tahu saya kerja apa."

Baca Juga: Keberuntungan Masih Menghampiri Peserta SKD CPNS Ini, Terpaksa Lakban Sepatunya untuk Ikuti Peraturan yang Ada, Ini Tanggapan Panitia Penyelenggara

"Sampai anak pertama dan kedua saya pada kuliah di Jakarta juga saya enggak ngaku kerja apa," ungkap dia.

'Malu', menjadi kata yang selalu keluar dari mulutnya.

Tobiin mengaku profesinya pekerjaan yang saat ini dijalaninya, membuatnya tak percaya diri.

Ia kadung takut anak-anaknya patah semangat tahu profesi aslinya selama ini.

"Anak pertama saya, Hayatullah sekarang sudah kerja tadinya dia kuliah di UIN."

Baca Juga: Berbentuk Kertas dengan Tulisan Arab dan Ketapel Dibalut Kain Merah, Panitia Tes SKD CPNS Semarang Hampir Kecolongan Peserta Pembawa Jimat: Tidak kami Diskualifikasi

Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina

Tobiin (54) penjual es kue keliling di Bekasi.

"Selanjutnya, anak kedua saya, Nahib juga lagi kuliah semester 7 di Universitas Mercu Buana."

"Nah kalau si bungsu, Halimah sedang ikut-ikut tes masuk kuliah," katanya.

"Saya cuma takut kalau jujur mereka semua malu."

"Selain itu mereka jadi kasian sama saya dan enggak kepingin kuliah."

Baca Juga: Kini Menyandang Gelar Gusti Kanjeng Ratu Keraton Yogyakarta, GKR Hemas Blak-blakan Soal Perjalanan Hidupnya, Hobi Berkelahi hingga Pernah 'Dibuang' dari Rumah

"Yang saya takutin mereka malah berucap saya mau bantu bapak aja."

"Itu yang enggak mau saya dengar. Biarpun saya bodoh, anak-anak saya harus maju," tambah dia.

Sebenarnya, Tobiin bukanlah tipikal pria yang tertutup.

Namun, keadaan memaksanya menutup rapat rahasia tersebut selama belasan tahun demi kebaikan bersama.

Dulunya, saat Tobiin memiliki pekerjaan yang menurutnya jelas, ia terbuka kepada keluarganya perihak profesinya.

Baca Juga: Firasat Buruknya Muncul Dengar Suara Riuh Dini Hari di Sekitar Tempat Nongkrong Anaknya, Yeniati Shok Saat Dengar Putranya Tewas Usai Dikeroyok Gerombolan Tak Dikenal: Aku Sempat Cari Anakku, Tapi Nggak Ada

Sebab, dulunya Tobiin merupakan seorang guru agama di salah satu sekolah di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

"Dulu dibayarnya per jam. Bayarannya murah, akhirnya saya hanya bertahan sampai 2 tahun."

"Habis situ saya dagang nasi goreng di Pasar Minggu. Karena capek dan sudah menua, saya tutup usai 10 tahun berjualan."

Baca Juga: BREAKING NEWS: Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab Konfirmasi Penemuan Bangkai Helikopter MI-17 TNI AD, Minta Restu Masyarakat Setempat untuk Siapkan Proses Evakuasi di Wilayah Sakral

"Kemudian ikut orang dagang roti sampai ke es kue ini. Akhirnya bertahan sampai sekarang," katanya.

Punya Kebun dan Sawah

Bagi Tobiin, apapun profesi pekerjaannya, ia sudah bertekad bulat akan menguliahkan ke-3 anaknya.

Untuk itu, sawah dan kebun sekira 8.000 meter yang ditanami pala, cengkeh dan bumbu dapur lainnya tak pernah sekalipun ia jual.

"Kalau kuliahin anak dari jualan es kue aja mana bisa. Kan sehari paling panyak juga cuma Rp 50 ribu."

Baca Juga: Apartemennya Jadi TKP Tewasnya Putri Semata Wayang Karen Pooroe, Marshanda Turut Jadi Sasaran Pemeriksaan Polisi, Kuasa Hukum Karen: Dia yang Punya Apartemen!

"Itupun belum dikurang setoran, makan dan lain sebagainya."

"Makanya saya tetap kerja begini supaya untuk kehidupan sehari-hari dari uang jualan aja."

"Sementara hasil kebun sama sawah fokus untuk keluaraga aja," ungkapnya.

Akhirnya, selama anak-anaknya kuliah, Tobiin selalu mengandalkan hasil kebun dan sawahnya.

Baca Juga: Jadi Sorotan Publik Usai Hantarkan Suaminya Nikah Lagi, Nengmas Pernah Kisahkan Hidupnya Sewaktu Masih Single, Pernah Jadi Finalis AKSI dan Punya Bakat Bisnis Sejak Belum Nikah

Semua itu untuk menutupi kekurangan biaya kuliah maupun kebutuhan kuliah anak-anaknya.

"Ya paling anak saya mintanya laptop karena untuk kuliah kan."

"Tapi kalau transport biasanya mereka itu pada kerja."

"Saya gimana anak-anak aja. Mau kuliah sambil kerja juga enggak apa-apa," katanya.

Oleh sebab itu, Tobiin berpesan kepada anak-anaknya untuk tidak merasa malu ataupun berkecil hati.

Bila di suatu hari nanti mengetahui profesi pekerjaan ayahnya yang sebenarnya.

Tobiin hanya ingin anak-anaknya terus melanjutkan cita-citanya dan tak memikirkan pekerjaannya.

Baca Juga: Pengen Cari Sensasi Seksual Sembari Keruk Keuntungan, Pria di Pasuruan Tega Jual Istrinya ke Teman Sendiri, Pasang Tarif Rp 50 Ribu Untuk Sekali Berhubungan Intim dan Direkam

"Ini kan istilahnya seperti pekerjaan sampingan selama merantau aja."

"Tapi penghasilan pokok saya juga terbantu dari kebun dan sawah di kampung."

"Jadi anak-anak bapak enggak usah khawatir."

Baca Juga: Detik-detik 7 Anggota Kostrad TNI dengan Cekatan Nyebur ke Tengah Laut, Berawal dari Dengar Teriakan Histeris Minta Tolong, Evakuasi Penumpang yang Terjatuh dari Kapal Leuser

"Insya Allah bapak punya rezeki untuk kalian dan bisa mengantarkan kalian semua sampai lulus kuliah," ujarnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Perjuangan Tobiin 15 Tahun Jadi Penjual Es Kue Keliling, Rahasiakan Pekerjaan Takut Anak Malu

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber TribunJakarta.com