Grid Hot - Seputar peristiwa terkini

Dituduh Bunuh Dua Gadis, Bocah 14 Tahun Ini Nasibnya Berujung Tragis, Dipaksa Mengaku hingga Dikursilistrikan

Selasa, 18 Februari 2020 | 06:42
Grid Networks George Stinney Jr.
Wikipedia

George Stinney Jr.

Gridhot.ID- Pada abad ke-20, seorang remaja bernama George Stinney Jr menjadi orang termuda yang dieksekusi di Amerika Serikat.

Remaja kulit hitam berusia 14 tahun tersebut dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan dua gadis kulit putih di sebuah kota di Carolina bagian selatan.

Betty June Binnicker yang berusia 11 tahun dan Mary Emma Thames, 8 tahun, dinyatakan hilang padaMaret 1944.

Baca Juga: Cuma 5 yang Datang dari Puluhan Undangan, Pria Wibu Ini Justru Dapat Kado Tak Terduga di Perayaan Sweet Seventeennya, Sosok Tak Terduga Jadi Tamunya

Ayah Stinney yang menjadi bagian dari tim pencari, menemukan mayat kedua gadis itu beberapa jam kemudian di sebuah parit. Keduanya ditemukan dengan luka pukulan dikepalanya.

Menurut keterangan yang beredar, Stinney bersama saudara perempuannya, Amie Ruffer merupakan orang terakhir yang melihat kedua gadis itu saat berada di sebuah ladang dekat kota Alcolu.

Namun, entah mengapa, polisi lebih mengarahkan perhatian mereka kepada Stinney. Ia pun langsung ditangkap tanpa adanya bukti dan saksi lebih lanjut.

Baca Juga: Samakan Kedudukan Presiden dan Gubernur, Anies Baswedan Klaim MRT Mode Transportasi Tanpa Kelas: Semua Sama Saja!

Bahkan, ia dijauhkan dari orangtua dan penasihat hukumnya ketika diinterogasi pihak berwenang.

Beberapa orang mengatakan, Stinney terlihat sangat ketakutan sehingga ia terpaksa untuk mengatakan seperti apa yang diinginkan polisi, meskipun tidak ada bukti yang mengarahkannya kepada tindak kejahatan tersebut.

"(Polisi) sedang mencari seseorang untuk disalahkan, jadi mereka menggunakan saudara saya sebagai kambing hitam," kata Ruffer.

Setelah dua jam persidangan dan pertimbangan selama 10 menit, Stinney dinyatakan bersalah atas pembunuhan tersebut dan dijatuhi hukuman mati dengan menggunakan kursi listrik.

Baca Juga: Heboh Daging Lele Berbintik Putih Beredar di Pasar, Ini Kata Dokter Hewan Spesialis Ikan, Masih Aman Dikonsumsi?

Pengadilan memutuskan untuk mengeksekusi Stinney dalam waktu sekitar tiga bulan.

Sempat ada perdebatan terkait hasil ini, terutama tentang Stinney yang masih terlalu kecil untuk duduk di kursi listrik.

Selain karena elektroda terlalu besar untuk kakinya, tali pengikat juga tidak pas dengan tubuhnya sehingga Stinney harus duduk di atas alkitab agar sesuai dengan kursinya.

Baca Juga: Video Tik Tok Culametan Met Metnya Viral, Bocah SMP Ini Justru Dimarahi Ibunya hingga Takut Dikeluarkan Dari Sekolah, Ternyata Ini Penyebabnya

Namun, keraguan tersebut diabaikan dan pada 16 Juni 1944, Stinney tetap dieksekusi. Ia menjadi orang termuda yang dihukum mati.

Kasus ini membuat marah para pembela hak-hak sipil. Stinney di interogasi sendirian di sebuah ruangan kecil, tanpa didampingi oleh orangtua maupun pengacaranya.

Saat itu, polisi mengatakan bahwa Stinney mengaku telah membunuh keduanya karena Binnicker menolak untuk berhubungan badan dengannya.

Beberapa tahun setelahnya, sejarawan George Frierson mulai mempelajari kasus ini. Ia juga menemui mantan teman satu sel Stinney, Wilfor Hunter.

Baca Juga: Simpan Rapat Rahasia Asmaranya Hingga Usia 35 Tahun, Nicholas Saputra Tetap Lajang Hingga Sekarang, Foto Perempuan Ini Jadi Satu-satunya Potret Wanita yang Diunggahnya di Instagram

Hunter mengatakan bahwa Stinney membantah tuduhan yang ditujukan kepadanya.

“Saya tidak, tidak melakukannya," tutur Hunter saat mengulang apa yang dikatakan Stinney. "Mengapa mereka membunuh saya untuk sesuatu yang tidak saya lakukan?”

Pada tahun 2009, Matt Burgess, seorang pengacara berencana untuk mengajukan laporan dari anggota keluarga Stinney.

“Kami merasa ada sesuatu yang perlu dilakukan tentang itu," ujarnya.

Baca Juga: TVRI Lakukan Proses Seleksi Pengangkatan Dirut, Siap Terima Gaji Rp 40 juta Perbulan Setelah Duduki Kursi Bekas Helmy Yahya, Inilah 30 Nama Kandidatnya

Keluarga Stinney akhirnya berani bersuara dan mengatakan bahwa pengakuan Stinney karena dipaksa.

Ruffer yang bersamanya saat kejadian melihat bahwa gadis tersebut sedang menaiki sepeda di dekat rel kereta api dekat rumahnya.

Selama ini mereka berdiam karena mereka ketakutan.

Akhirnya, pada 17 Desember 2014, setelah 70 tahun kematiannya, Stinney dinyatakan tidak bersalah.(*)

Artikel ini pernah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul "Kisah Pilu George Stinney Jr, Remaja Termuda Yang Dihukum Mati Meski Tak Bersalah"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber nationalgeographic.co.id