Find Us On Social Media :

Hobi Mandi Darah Perawan, Wanita yang Masuk Buku Rekor Ini Bunuh 612 Gadis dengan Cara Digigit Sampai Ditusuk dengan Pin, Padahal Kejahatannya Terbukti, Statusnya Buat Dirinya Tak Bisa Dieksekusi

ilustrasi

Elizabeth mengancamnya agar ia tidak menyebarkan berita tentang kebiasaannya. Mulai kehabisan alasan, Elizabeth tidak lagi mengubur jasad para korban, melainkan membuangnya secara asal ke beberapa lokasi seperti, sebuah ladang, sungai yang mengalir di belakang kastel, kebun sayur, dan lainnya.

Salah satu korban sempat melarikan diri dan menceritakannya kepada pihak berwenang tentang apa yang terjadi di kastel tersebut. Raja Mátyás dari Hongaria pun memerintahkan sepupu Elizabeth sendiri, György Thurzo, Gubernur Provinsi untuk menyelidiki laporan tersebut.

Baca Juga: Kesaksian Salma, Siswa SMPN 1 Turi yang Selamat dari Peristiwa Susur Sungai, Arus Deras Tiba-tiba Datang Hingga Tak Bisa Cari Pegangan

Pada 30 Desember 1610, mereka mendatangi kastil dan melihat pemandangan yang mengerikan. Di ruang utama, mereka menemukan seorang gadis yang telah mati dalam kondisi kehabisan darah. Sedangkan yang masih hidup, pada tubuhnya terdapat lubang tusukan benda tajam. Di ruang bawah tanah, mereka juga menemukan beberapa gadis yang masih hidup, dan beberapa di antaranya telah ditikam beberapa kali.

Sedangkan di bawah kastil, mereka menemukan sekitar 50 gadis yang telah meninggal.

Elizabeth mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah dan menolak untuk muncul dalam persidangan. Dalam sidang tersebut, Johannes Ujvary, major-domo, bersaksi bahwa sekitar 37 gadis yang belum menikah telah terbunuh, sedangkan enam di antaranya secara pribadi direkrut untuk bekerja di kastel.

Pengadilan mengungkapkan bahwa sebagian besar gadis disiksa selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Mereka dipotong dengan gunting, ditusuk dengan sebuah pin, bahkan digantung di langit-langit untuk membuat sebuah "pancuran darah".

Baca Juga: Sepatu Tak Dilepas Saat Hadiri Tahlilan Mendiang Ashraf Sinclair, Kelakuan Syahrini Dikomentari Feni Rose: Kalau Nyeker Masuk Angin

Salah satu budak Elizabeth bersaksi bahwa sekitar 40 gadis telah disiksa dan dibunuh. Namun faktanya, Elizabeth membunuh 612 wanita—berdasarkan catatan dalam buku hariannya. Catatan lengkap mengenai persidangan ini berada di Hungaria.

Orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan ini, kecuali Elizabeth, dipenggal dan dikremasi. Karena menyandang status bangsawan, Elizabeth tidak diizinkan oleh hukum untuk dieksekusi. Pengadilan tidak pernah menghukum Elizabeth atas kejahatan apa pun, namun ia ditahan selamanya di dalam kastelnya.

Elizabeth dibiarkan di dalam sebuah kamar tanpa jendela dan hanya terdapat celah kecil sebagai tempat untuk memberi makanan.

Pada tahun 1614, Elizabeth meninggal dalam usia 54 tahun di dalam kastelnya sendiri.

Baca Juga: Sepatu Tak Dilepas Saat Hadiri Tahlilan Mendiang Ashraf Sinclair, Kelakuan Syahrini Dikomentari Feni Rose: Kalau Nyeker Masuk Angin

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Takut Kecantikannya Pudar, Elizabeth Báthory Bunuh 612 Gadis Muda, Darahnya Dia Gunakan untuk Mandi.

(*)