Idah dan sang suami nampak berjualan diatas genangan air yang masuk ke warungnya.
Namun dirinya tetap tak patah semangat.
Menurutnya, selama masih diberi kesempatan untuk berjualan, dirinya akan menggelar dagangannya walaupun pergelangan kaki terasa gatal karena terendam air.
"Ya di rumah juga banjir, tapi mau gimana lagi, namanya jualan ya terus aja jualan, bantu karyawan pada makan juga beli di mari," ucap Idah sembari melayani warga.
Perempuan yang sudah mulai berjualan sejak 15 tahun lalu ini bercerita bahwa banjir besar pernah terjadi pada 2015 lalu.
"Saya sudah 15 tahun jualan, kalau banjir terakhir tahun 2015 banjir besar. Tanggal 1 Januari itu di sini (Jalan Kapuk Raya) kerendam dari Rabu sampai Jumat. Kalau di sini (yang terbaru) ya Selasa sampai siang ini. Udah surut ini," ungkap Idah.
Awal Januari lalu, Idah mengatakan, banjir yang menggenangi jalan Kapuk Raya mencapai sekitar 80 sentimeter atau sepinggang orang dewasa.
Hal itu pula yang membuat arus lalu lintas tertutup dan roda perekonomian tidak berjalan normal.(*)