Find Us On Social Media :

Wajib 'Zero Mistake', Kisah Perjuangan Tim Medis Elite Tiongkok Perangi Corona, Sedikit Kesalahan Saja Bisa Bawa Nyawa Melayang

Pasien terduga virus corona di RSUP Kariadi meninggal dunia

Terpasangnya tabung endotrakeal akan menimbulkan respon seperti peningkatan tekanan darah, frekuensi denyut jantung, dan gangguan irama jantung.

Melansir People's Daily, pasien yang sakit parah akibat virus corona dipastikan dapat mengalami gagal napas, sehingga membuat perawatan lebih sulit.

Oleh karena itu, intubasi endotrakeal menjadi penting untuk bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa.

Baca Juga: Dijemput KRI Soeharso, Pemerintah Beberkan Alasan Dahulukan Proses Evakuasi 188 WNI Kapal World Dream Dibanding Diamond Princess, Menkes: Mereka Ditolak di Mana-mana

Sebagai hasilnya, sebuah tim elit dibentuk untuk merawat individu yang sakit di 16 area rawat inap serta satu ICU di rumah sakit.

Gao Feng, direktur Departemen Anestesiologi di Rumah Sakit Tongji, mengatakan bahwa prosedur yang melibatkan intubasi endotrakeal darurat bisa sangat berisiko, terutama untuk kasus yang parah.

Misalnya, kondisi fisik pasien yang buruk, ketidakmampuan untuk menoleransi hipoksia yang berkepanjangan, hingga fluktuasi parah pada tekanan darah dan detak jantung.

Baca Juga: 3 Siswa SD Ini Nekat Telanjang Dada Demi Kibarkan Sang Merah Putih, Takut Bendera Kena Air, Rela Lakukan Hal Tak Biasa di Tengah Rendaman Banjir

"Karena itu, intubasi endotrakeal harus dilakukan oleh ahli anestesi yang sangat berpengalaman," tambahnya seperti yang dikutip dari People's Daily.