Find Us On Social Media :

Wajib 'Zero Mistake', Kisah Perjuangan Tim Medis Elite Tiongkok Perangi Corona, Sedikit Kesalahan Saja Bisa Bawa Nyawa Melayang

Pasien terduga virus corona di RSUP Kariadi meninggal dunia

Agar berhasil menyelesaikan tugas, tim menetapkan standar terpadu, termasuk perlindungan pribadi, persiapan artikel dan prosedur intubasi, dan mengikuti prinsip "kesalahan nol".

Meskipun intubasi endotrakeal mungkin tampak seperti prosedur medis rutin, setiap dokter memiliki kebiasaan dan tekniknya sendiri.

Untuk memenuhi kebutuhan yang beragam dari semua ahli anestesi, Departemen Anestesiologi telah menyiapkan "kotak peralatan multifungsi", yang memenuhi kebutuhan yang beragam dari setiap dokter.

Baca Juga: Kembali Genangi Wilayah Jakarta, Anak Indigo Ini Ramal Banjir Hanya Jadi Permulaan, Indonesia Masih Diancam Bencana Lebih Besar di Tahun 2020

Semua barang yang diperlukan ditempatkan di dalam untuk intubasi, seperti obat-obatan narkotika, obat vasoaktif, peralatan intubasi sekali pakai dan persediaan intubasi.

"Biasanya, dibutuhkan 15 hingga 20 menit untuk menyelesaikan intubasi, tetapi dengan pakaian pelindung dan tiga lapis sarung tangan, bidang pandang dokter sangat terganggu dan pergerakan badan semua akan terpengaruh," kata Gao.

Sebagai contoh, pada 16 Februari, dua anggota tim yang bertugas hanya minum untuk menyelesaikan intubasi endotrakeal untuk enam pasien yang sakit parah selama periode enam jam.

Baca Juga: Dipalang Minibus Saat Buru-buru Bawa Pasien, Sopir Ambulans Tiba-tiba Dipukuli Pengemudi Tak Dikenal, Berikut Kesaksian Warga

Faktanya, intubasi endotrakeal berisiko tinggi, karena ketika ahli anestesi beroperasi di dekat orang yang terinfeksi, tetesan aerosol yang sarat virus dari pasien dapat menyebabkan penularan dari orang ke orang.