Waktu itu belum ada pedagang dan penentuan tarif masuk, sehingga lokasinya masih bersih.
Namun sewaktu kembali menyambangi Ranu Manduro pada Kamis (27/2/2020), ia mengaku terkejut.
Pasalnya setiap pengunjung dikenai tarif masuk Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil.
"Tapi aku belum tahu jelas yang membuat itu dari pengelola lahan atau dari warga. Makanya tadi pagi kucoba pastiin. Karena sebelumnya enggak bayar," ujarnya.
Yang membuatnya terkejut, mulai banyak sampah di sekitar lokasi wisata, sejak masuk hingga di tempat wisata.
Menurutnya hal itu karena banyak pedagang.
"Sebelumnya 2 hari yang lalu enggak ada. Sekarang sudah banyak pedagang," kata pria berusia 27 tahun itu.