Find Us On Social Media :

Godok Strategi Demi Muluskan Niat Tangkap Gerombolon KKB Papua Pembunuh Bharada Doni Priyanto, Polisi Nyatanya Hadapi Risiko Berat Ini, Tak Menghendaki Jatuh Korban Jiwa

Bharada Doni Priyanto gugur saat baku tembak melawan KKB Papua

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Bharatu (Anumerta) Doni Priyanto gugur setelah terlibat baku tembak selama tiga jam dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Jipabera Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (28/2/2020) sore.

Mengutip Kompas.com, Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata menjelaskan, kontak tembak itu berawal ketika anggota Satgas Brimob berusaha akan melakukan penyekatan wilayah Tembagapura dari KKB.

Hal itu dilakukan agar KKB tidak memasuki wilayah Kampung Banti yang berdekatan dengan wilayah PT Freeport Indonesia.

Baca Juga: Ajak 2 Anaknya yang Masih Bocah Nyolong, Ibu-ibu Maling Tabung LPG Ini Jadi Buronan Usai Terekam CCTV, Warga: 3 Hari Tak Kembali, Jika Ketangkap...

Namun di perjalanan, tepat di wilayah Jipabera, Brimob bertemu dengan KKB, sehingga terjadi kontak senjata.

"Kontak tembak pun terjadi antara Satgas Brimob dan KKB," kata Era di Timika, Sabtu (29/2/2020).

Menindaklanjuti kasus tersebut, sebagaimana diberitakan ANTARA, jajaran kepolisian tengah merancang strategi untuk menghadapi ancaman KKB yang kini dilaporkan telah masuk ke Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Baca Juga: Ngeprank Polisi, Wanita Ini Tiba-tiba Buat Laporan Soal Kehilangan Buah Hati, Namun Setelah Diselidiki Ternyata Tak Punya Anak Sama Sekali, Warganet: Apa Untungnya Bagi Anda Sih Bu?

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw di Timika, mengatakan KKB yang terdeteksi berada di kawasan Distrik Tembagapura itu, tidak saja dari kelompok Kali Kopi pimpinan Joni Botak yang sempat terlibat kontak tembak dengan pasukan Brimob pada Jumat (28/2) petang, tetapi juga diduga berasal dari kelompok lainnya di pedalaman Papua.

"Ada beberapa kelompok yang sudah bergabung di sekitar Tembagapura itu. Ini yang sedang kami dalami untuk bagaimana menghadapi mereka dalam kaitannya melakukan penegakan hukum," kata Irjen Paulus, Minggu (1/3/2020).

Paulus mengakui bergabungnya beberapa kelompok KKB ke wilayah Distrik Tembagapura bertujuan untuk mengganggu operasional PT Freeport Indonesia.

Baca Juga: Polisi Tak Bergerak Padahal Bawa Senjata Lengkap, Sopir Truk yang Ternyata Korban Salah Sasaran Ini Meregang Nyawa Diamuk Massa, Bupati Dogiyai: Kami Sudah Kirim Uang Rp 100 Juta

"Dugaan kami mereka mau ganggu area pertambangan Freeport. Di beberapa tempat mereka sudah mencoba mengganggu seperti di Puncak Jaya, Puncak, Wamena dan sekitarnya, terakhir di Intan Jaya," kata Pulus.

"Sekarang mereka mengarah ke Tembagapura khususnya di area PT Freeport, termasuk ke wilayah Timika pada umumnya," tambahnya.

Paulus menegaskan upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap KKB di berbagai wilayah di Papua semata-mata karena kelompok tersebut memiliki dan menggunakan senjata api untuk melakukan serangkaian aksi kekerasan, teror dan intimidasi, tidak saja kepada aparat TNI dan Polri, aparat kampung atau desa, tetapi juga kepada masyarakat sipil.

Baca Juga: 40 Orang Hidup Berjejal dalam Satu Rumah, Begini Kondisi Buruh Outsourcing Perusahaan Es Krim Aice yang Tengah Viral, Tak Manusiawi Hingga Tak Jarang Bekerja Tanpa Mandi

"Kami akan terus melakukan penegakan hukum karena kami ialah aparat penegak hukum. Kami tidak pernah menghendaki jatuh korban seperti ini baik dari pihak kami maupun dari pihak mereka," jelas Paulus

"Tapi ketika mereka melakukan intimidasi, kekerasan, menekan masyarakat dengan cara mereka, kami harus menegakkan hukum, karena negara ini kan harus aman, termasuk di daerah kita ini," sambungnya.

Menurut Paulus, perburuan terhadap KKB di wilayah Tembagapura maupun daerah lain di Papua menghadapi banyak rintangan dan risiko baik karena kondisi geografis yang sulit, faktor cuaca, penguasaan medan dan lainnya.

(*)